Zelensky: Perang Israel-Hamas Mengalihkan Fokus dari Ukraina

Amastya 5 Nov 2023, 11:00
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen /AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen /AFP

RIAU24.COM Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan keprihatinannya pada hari Sabtu (4 November) dengan mengatakan bahwa perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Asia Barat telah mengalihkan fokus dari perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Selama konferensi pers bersama kepala Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, Zelensky mengatakan, "Tentu saja, jelas bahwa perang di Timur Tengah, konflik ini, menghilangkan fokus."

Komentar Zelensky datang pada saat RUU yang dipimpin Partai Republik memberikan $ 14,3 miliar bantuan kepada Israel disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat pada hari Kamis (2 November).

Tindakan ini bertentangan dengan permintaan Presiden AS Joe Biden untuk mengalokasikan dana tambahan untuk Ukraina dan hal-hal mendesak lainnya.

Pasukan Ukraina sudah bergulat dengan kelelahan dan ketidakpastian mengenai masa depan bantuan militer AS.

Menanggapi pernyataan baru-baru ini oleh seorang komandan senior Ukraina yang menyarankan jalan buntu dalam perang Ukraina-Rusia, Zelensky membantah karakterisasi ini pada hari Sabtu (4 November).

Dia mengatakan bahwa, terlepas dari kenyataan bahwa perang hampir selesai dua tahun, situasinya tidak berada pada jalan buntu.

"Hari ini, waktu telah berlalu dan orang-orang lelah. Tapi ini bukan jalan buntu," kata Zelensky.

Keterlibatan Uni Eropa dengan Ukraina

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba di Kyiv pada hari Sabtu (4 November) ketika laporan Uni Eropa akan dipresentasikan minggu depan yang mengevaluasi kemajuan Ukraina dalam mengejar keanggotaan UE.

Von der Leyen menyoroti kehadirannya di Kyiv, menulis, "Senang bisa kembali ke Kyiv untuk kunjungan masa perang keenam saya."

Dia berbagi foto dirinya bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di stasiun kereta api dan merinci tujuan kunjungannya.

"Saya di sini untuk membahas jalur aksesi Ukraina ke UE, dukungan keuangan UE untuk membangun kembali Ukraina sebagai demokrasi modern dan makmur, dan bagaimana kami akan terus membuat Rusia membayar perang agresinya," tulisnya dalam keterangan gambar.

27 negara anggota Uni Eropa dijadwalkan bersidang pada Desember untuk memutuskan apakah Kyiv dapat memulai negosiasi aksesi.

Namun, perlu dicatat bahwa langkah seperti itu akan membutuhkan persetujuan bulat dari semua negara anggota.

(***)