Survei Sebut 10 Profesi Ini Lebih Rentan Selingkuh dari Pasangan

Devi 10 Nov 2023, 20:29
Survei Sebut 10 Profesi Ini Lebih Rentan Selingkuh dari Pasangan
Survei Sebut 10 Profesi Ini Lebih Rentan Selingkuh dari Pasangan

RIAU24.COM - Sebuah survei terbaru baru-baru ini mengungkap profesi atau pekerjaan seseorang yang bisa mempengaruhi tingkat perselingkuhan. Profesi-profesi yang dituturkan dalam survei tersebut disebut lebih rentan selingkuh dibanding dengan profesi lainnya.

Survei ini dilakukan oleh Rant Casino terhadap 3.800 orang dewasa dari seluruh dunia. Hasilnya, hampir setengah dari mereka atau sekitar 1.644 responden mengaku sudah berselingkuh.

Dikutip dari NY Post, profesi yang paling rentan selingkuh adalah orang-orang yang bekerja di dunia penjualan atau sales, yakni sekitar 14,5 persen. Kemudian diikuti oleh mereka yang berprofesi di bidang pendidikan dengan jumlah sebesar 13,7 persen.

Berikut profesi yang dianggap paling mungkin selingkuh menurut survei:

  • Sales (14,5 persen)
  • Guru, pelatih, profesi di pendidikan (13,7 persen)
  • Kesehatan (12,5 persen)
  • Transportasi dan logistik (9,8 persen)
  • Manajemen perhotelan dan event (7,7 persen)
  • Teknik dan manufaktur (6,6 persen)
  • Properti dan konstruksi (5,5 persen)
  • Akuntansi, perbankan, dan keuangan (5,4 persen)
  • Teknologi Informasi (4,6 persen)
  • Tentara (4 persen)


Penelitian yang dilakukan oleh situs perselingkuhan IIIicit Encounters menemukan bahwa lebih dari separuh (53 persen) pernikahan pernah bermasalah namun hubungannya masih bisa pulih. Sedangkan alasan utamanya adalah kurangnya keintiman fisik atau emosional dalam hubungan mereka saat ini.

Pemicu Pasangan Mendua
Terlepas dari kasus tersebut, Psikolog klinis dari Ohana Space Veronica Adesla beberapa waktu lalu mengatakan ada beberapa faktor pemicu seseorang berselingkuh.

"Dalam romantic relationship itu kan ada kebutuhan individu, misalnya dihargai, respect, ada yang di-taking care, di emong. Kebutuhan-kebutuhan ini mungkin saja terpenuhi di orang lain," katanya saat dihubungi detikcom.

Menurutnya, seseorang yang selingkuh dari pasangan bukan berarti hanya ingin memuaskan ego mereka. Ada alasan yang lebih besar yang bisa jadi mendasari keputusan mereka mendua.

Hanya saja, apapun itu, perselingkuhan tidak bisa dibenarkan. Sebelum menjalani pernikahan, ada komitmen jangka panjang dan ketika itu dilanggar, tandanya seseorang tidak memiliki rasa tanggung jawab dan hanya mementingkan diri sendiri.

"Satu hal yang harus diingat bahwa dalam pernikahan tidak selalu semua kebutuhan terpenuhi. What do you expect sih, kalau kebutuhan kamu bisa dipenuhi sama satu orang? Nggak akan bisa," jelasnya.

"Makanya penting adanya pre marriage counseling untuk mencari apa yang sebenarnya dicari dari hubungan. kalau bisa ditoleransi kan oke, kalo nggak, gimana?" pungkasnya.