Perang Israel-Hamas: Pengunjuk Rasa Pro-Israel dan Pro-Palestina Bentrok di Afrika Selatan

Amastya 13 Nov 2023, 11:27
Petugas Departemen Kepolisian Metro Cape Town (CTMPD) berbaris ketika seorang pria mengibarkan bendera Palestina di Cape Town pada 12 November 2023, setelah pendukung pro-Israel diusir oleh kelompok lawan saat mereka berkumpul /AFP
Petugas Departemen Kepolisian Metro Cape Town (CTMPD) berbaris ketika seorang pria mengibarkan bendera Palestina di Cape Town pada 12 November 2023, setelah pendukung pro-Israel diusir oleh kelompok lawan saat mereka berkumpul /AFP

RIAU24.COM - Para pengunjuk rasa pro-Israel dan pro-Palestina bentrok di Cape Town Afrika Selatan pada hari Minggu (12 November).

Menurut sebuah laporan oleh kantor berita AFP, doa untuk sandera Israel akan diadakan di daerah makmur Cape Town.

Namun, beberapa ratus demonstran pro-Palestina merusak acara tersebut, setelah demonstrasi pro-Palestina yang membawa ribuan orang ke jalan-jalan pelabuhan dan kota wisata.

AFP melaporkan bahwa para pengunjuk rasa mengenakan keffiyeh dan melambaikan bendera Palestina mengusir mereka yang menghadiri pertemuan doa pro-Israel, merobek plakat mereka dan menduduki ruang itu.

Polisi tiba di tempat itu dan menggunakan meriam air dan granat suara untuk membubarkan para demonstran, kemudian memasang penghalang jalan untuk mencegah orang keluar dari daerah itu.

Demonstrasi telah berlangsung di Afrika Selatan selama berminggu-minggu. Partai ANC yang berkuasa telah menjadi pendukung perjuangan Palestina selama beberapa dekade.

Namun, negara ini juga memiliki komunitas Yahudi terbesar di sub-Sahara Afrika, beberapa di antaranya telah mengorganisir demonstrasi untuk mendukung Israel.

Protes pro-Palestina telah diadakan di beberapa negara sejak konflik dimulai pada 7 Oktober, dan telah terjadi bentrokan di beberapa demonstrasi ini.

Pada hari Minggu, ratusan pengunjuk rasa pro-Palestina berunjuk rasa di ibukota keuangan Jerman Frankfurt dan menuntut kebebasan untuk Palestina sementara mereka menuduh pemerintah Kanselir Olaf Scholz berpihak pada Israel.

Polisi Frankfurt memperkirakan jumlah peserta di luar balai kota di Roemberberg Square antara 800 dan 1.000.

Berbicara kepada kantor berita Reuters, seorang pengunjuk rasa mengatakan, "Saya berharap orang-orang Israel akan sadar dan menyadari bahwa mereka tidak tertarik pada kehidupan mereka sendiri, tetapi pada orang lain, yang juga memiliki kepentingan. Dan saya pikir orang-orang Yahudi juga harus belajar sesuatu dari Holocaust mereka. Apa yang mereka alami sekarang sedang diulang dengan orang lain."

"Kami di sini hari ini untuk mendukung Palestina. Kami tentu saja menentang pembunuhan warga sipil, anak-anak dan pemboman rumah sakit. Kami tidak melihat alasan untuk melakukan ini dan itulah sebabnya kami di sini untuk menunjukkan solidaritas kami untuk Palestina," kata pengunjuk rasa lain kepada kantor berita itu.

Di London, sebuah demonstrasi pro-Palestina dengan lebih dari 300.000 peserta menuai protes balasan.

Pertempuran pecah antara polisi dan kelompok sayap kanan berkumpul untuk memprotes demonstrasi yang berlangsung pada Hari Gencatan Senjata. Lebih dari 120 pengunjuk rasa kontra ditangkap.

(***)