Gempa Bumi di Islandia Sebabkan Retakan Besar di Jalan, Asap Mengepul dari Tanah

Amastya 15 Nov 2023, 19:22
Gambar menunjukkan jalan rusak di desa Grindavik di Islandia, yang dievakuasi karena aktivitas gunung berapi, 14 November 2023 /Reuters
Gambar menunjukkan jalan rusak di desa Grindavik di Islandia, yang dievakuasi karena aktivitas gunung berapi, 14 November 2023 /Reuters

RIAU24.COM Islandia sedang mempersiapkan kemungkinan letusan gunung berapi setelah negara itu diguncang oleh serangkaian gempa bumi yang sejak itu mendorong para pejabat untuk mengumumkan keadaan darurat.

Retakan besar bisa dilihat di jalan-jalan di kota Islandia Grindavik, di mana sebagian besar gempa terjadi.

Sejauh ini, sekitar 4.000 penduduk dari Grindavik telah dievakuasi menyusul perintah evakuasi pada dini hari Sabtu.

Warga sempat diizinkan kembali ke rumah mereka untuk waktu yang terbatas untuk mengumpulkan barang-barang, pada hari Senin (13 November).

Gambar dan video dari kota Islandia menunjukkan retakan besar mengalir melalui pusat kota, meninggalkan jalan utamanya tidak bisa dilewati, sementara uap bisa terlihat naik dari tanah.

Sementara kekhawatiran seputar letusan yang akan datang tinggi, lubang pembuangan juga ditemukan pada hari Minggu (12 November).

Ahli vulkanologi Thorvaldur Þórðarson mengatakan kepada Channel 2 Evening News lokal Islandia bahwa lubang pembuangan sedalam satu meter yang terbentuk di Grindavík menunjukkan bahwa terowongan magma, yang terbentuk di bawah kota, sangat dekat dengan permukaan dan bahwa letusan akan terjadi di dalam batas kota.

"Ini menunjukkan bahwa itu akan segera meletus dan itu, sayangnya, menunjukkan bahwa letusan akan terjadi di dalam batas kota Grindavík," kata Thorvaldur kepada media Islandia pada hari Minggu.

Keadaan darurat di Islandia

Para pejabat di Islandia mengumumkan keadaan darurat pada hari Jumat (10 November) setelah serangkaian gempa bumi kuat mengguncang Semenanjung Reykjanes barat daya negara itu.

"Kemungkinan letusan tetap tinggi meskipun ada penurunan aktivitas seismik," kata Institut Meteorologi Islandia, dalam sebuah pernyataan pada Selasa (14 November).

Lembaga itu juga mengatakan bahwa mereka mencatat hampir 800 gempa bumi antara tengah malam dan tengah hari pada hari Selasa, lebih sedikit dari dua hari sebelumnya.

"Kurang aktivitas seismik biasanya mendahului letusan, karena Anda telah datang begitu dekat dengan permukaan sehingga Anda tidak dapat membangun banyak ketegangan untuk memicu gempa bumi besar," kata Rikke Pedersen, yang mengepalai Pusat Vulkanologi Nordik yang berbasis di Reykjavik, seperti dikutip oleh Reuters.

"Seharusnya tidak pernah dianggap sebagai tanda bahwa wabah tidak sedang dalam perjalanan," tambahnya.