3 Mahasiswa Palestina Tewas Ditembak di AS, Ini Kata Biden

Amastya 28 Nov 2023, 09:08
Presiden AS Joe Biden /Reuters
Presiden AS Joe Biden /Reuters

RIAU24.COM 

Presiden AS Joe Biden, mengungkapkan keterkejutannya atas penembakan yang merenggut nyawa tiga mahasiswa keturunan Palestina di negara bagian Vermont, mengatakan bahwa dia dan ibu negara merasa ‘ngeri’, Gedung Putih merilis pernyataan yang mengatakan pada Senin (27 November).

"Presiden dan ibu negara merasa ngeri," kata Sekretaris Pers Karine Jean-Pierre kepada wartawan.

"Para siswa ini mengambil bagian dalam tradisi Amerika yang unik, berkumpul dengan keluarga dan orang-orang terkasih untuk merayakan Thanksgiving. Mereka seharusnya kembali ke sekolah dengan teman sekelas mereka, bukan di kamar rumah sakit," tambahnya.

Insiden yang terjadi di sebuah jalan dekat Universitas Vermont pada Sabtu malam (25 November), dilihat oleh pihak berwenang sebagai kemungkinan kejahatan bermotivasi kebencian.

Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Jason J. Eaton yang berusia 48 tahun, ditangkap oleh polisi.

Dia tinggal di sebuah gedung apartemen dekat lokasi penembakan dan ditahan sekitar pukul 3:30 (waktu setempat) di lokasi serangan.

'Pria kulit putih dengan pistol'

Tersangka, yang digambarkan sebagai pria kulit putih dengan pistol, melepaskan setidaknya empat putaran dari pistol tanpa mengatakan apa-apa, kata polisi berbagi rincian tentang penembakan itu.

“Dia melepaskan tembakan setelah dia mulai berteriak dan melecehkan tiga pria yang berbicara bahasa Arab,” kata Institute for Middle East Understanding.

Polisi mengonfirmasi bahwa dua pemuda mengenakan keffiyeh syal tradisional Palestina hitam dan putih ketika mereka diserang.

"Pada saat yang dituntut ini, tidak ada yang bisa melihat insiden ini dan tidak curiga bahwa itu mungkin kejahatan bermotif kebencian," kata Kepala Polisi Burlington Jon Murad, dalam sebuah pernyataan.

Kepala polisi setempat mengatakan bahwa mereka sudah berhubungan dengan mitra penyelidikan dan penuntutan federal untuk mempersiapkan langkah selanjutnya jika insiden itu terbukti sebagai kejahatan bermotif kebencian.

(***)