3 Makanan Ini Bikin Panjang Umur Sampai 10 Tahun Lebih

Devi 2 Dec 2023, 16:26
3 Makanan Ini Bikin Panjang Umur Sampai 10 Tahun Lebih
3 Makanan Ini Bikin Panjang Umur Sampai 10 Tahun Lebih

RIAU24.COM - Sebuah studi baru menunjukkan, beralih dari pola makan tidak sehat ke pola makan sehat di usia paruh baya dapat menambah durasi hidup seseorang hampir mencapai satu dekade lebih lama. Lantas biar bisa panjang umur, harus makan apa saja sih?

Dikutip dari Insider, studi yang dipublikasikan di Nature Food ini menggunakan data 467.354 partisipan dari UK Biobank, yakni sebuah pangkalan data biomedis yang sangat besar dengan informasi kesehatan setengah juta orang Inggris. Studi ini mengacu pada model yang digunakan untuk memperkirakan bagaimana perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi angka harapan hidup seseorang.

Penelitian ini menemukan bahwa orang berusia 40-an yang mengubah pola makan tidak sehat menjadi pola makan yang dikaitkan dengan umur panjang dapat menambah sekitar 10 tahun pada angka harapan hidup mereka. Perubahan ini dikaitkan dengan tambahan 10,8 tahun untuk wanita dan 10,4 tahun untuk pria.

Sedangkan pada orang berusia 40-an yang beralih dari pola makan yang biasa-biasa saja ke pola makan yang dikaitkan dengan umur panjang, peningkatan usia harapan hidup terjadi sebesar 3,1 tahun untuk wanita dan 3,4 tahun untuk pria.

Selain itu, melakukan perubahan pola makan yang sama pada usia 70-an dikaitkan dengan peningkatan harapan hidup sekitar lima tahun.

"Peningkatan harapan hidup semakin rendah jika semakin lama penundaan dalam memulai perbaikan pola makan, tetapi bahkan bagi mereka yang memulai perubahan pola makan pada usia 70 tahun, peningkatan harapan hidup mencapai setengah dari yang dicapai oleh orang dewasa berusia 40 tahun," tulis para penulis.

Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa semakin besar perubahan menuju pola makan sehat, semakin besar pula peningkatan harapan hidup yang didapatkan.

Lantas, 3 jenis makanan apa sih yang termasuk pola makan yang dikaitkan dengan umur panjang?

Biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan buah dikaitkan dengan peningkatan harapan hidup terbesar.

Para peneliti di University of Bergen, Norwegia, dan University of Glasgow, Skotlandia menemukan bahwa biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan buah tampaknya memberikan perbedaan positif terbesar terhadap harapan hidup.

Sedangkan makanan yang paling erat kaitannya dengan kematian adalah minuman berpemanis dan daging olahan, terang studi tersebut.

Analisis para peneliti mengatakan bahwa pola makan yang berkaitan dengan umur panjang terdiri dari asupan tinggi susu dan produk olahannya, sayuran, kacang-kacangan, dan polong-polongan, serta asupan moderat biji-bijian, buah, ikan, dan daging putih.

Diet ini juga mencakup asupan telur, daging merah, dan minuman berpemanis yang relatif rendah, serta asupan biji-bijian olahan dan daging olahan yang rendah.
 
Para penulis menyatakan bahwa penelitian mereka menunjukkan adanya korelasi, bukan sebab-akibat, antara pola makan yang sehat dan harapan hidup yang panjang. Namun, mereka menyesuaikan model mereka untuk mencoba mencegah faktor-faktor seperti merokok dan status sosial ekonomi agar tidak mempengaruhi hasil penelitian. Mereka juga tidak mempertimbangkan kemungkinan pola diet yang berfluktuasi dari waktu ke waktu, kata mereka.

Profesor Gunter Kuhnle, seorang ilmuwan nutrisi di University of Reading, Inggris, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan kepada Business Insider, "Temuan ini sesuai dengan bukti yang diketahui tentang jenis-jenis diet yang mengarah pada kehidupan yang lebih panjang dan lebih sehat pada individu."
 
"Perlu juga dicatat bahwa populasi yang dimodelkan sangat berbeda dengan populasi yang sebenarnya. Meskipun secara teknis memungkinkan, dan juga masuk akal, bagi orang berusia 40 tahun untuk beralih dari pola makan yang tidak sehat selama puluhan tahun ke pola makan yang masuk akal dan seimbang, namun hal ini bisa jadi sulit untuk dilakukan. Penelitian ini memberikan bukti tambahan mengapa kita semua perlu mempromosikan pola makan yang sehat dan seimbang di setiap tahap kehidupan," tandasnya. ***