Ceasefire Now Kembali Trending di Twitter Usai AS Veto Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza 

Zuratul 11 Dec 2023, 09:08
Ceasefire Now Kembali Trending di Twitter Usai AS Veto Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza. (X/Foto)
Ceasefire Now Kembali Trending di Twitter Usai AS Veto Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza. (X/Foto)

RIAU24.COM -Amerika Serikat sebelumnya pada Jumat (8/12) memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk melakukan gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas. 

Hal ini memicu kemarahan dari berbagai dunia, salah satunya sosok petinggi dari negeri jiran, Malaysia. 

PM Malaysia, Anwar Ibrahim membagikan postingan lewat akun X (dulunya Twitter) @anwarinrahim soal gencatan senjata. 

Pemimpin Koalisi Pakatan Harapan (PH) ini menanggapi soal keputusan Veto Amerika Serikat lewat photo yang dipostnya. 

Ia menyebutkan bahwa pemerintah Malaysia mengutuk keras atas keputusan tersebut. 

"Pemerintah Malaysia mengutuk keras keputusan Amerika Serikat untuk menentang gencatan senjata Palestina-ISrael di Dewan Keamanan PBB," melansir postingan Anwar Ibrahim @anwaribrahim, Minggu (10/12/2023). 

Anwar menegaskan kalau dunia berperan penting dalam menghentikan pembunuhan yang terjadi di Gaza. 

"Kita harus menghentikan pembunuhan warga sipil tak berdosa, termasuk bayi dan wanita," ujar PM Malaysia itu. 

"Sama sekali tidak ada dasar bagi siapa pun menyangkal hal ini dan menggagalkan prosesnya. Sangat disayangkan," lanjutnya. 

Anwar mengaku sedih dengan keputusan yang dinilainya sangat keterlaluan. 

"Saya sangat sedih dengan keputusan keterlaluan ini untuk mengabaikan keributan dan seruan dari masyarakat internasional," pungkasnya. 

Postingan dari Anwar Ibrahim ini telah dilihat oleh 290 ribu kali, dengan jumlah like 9,2 ribu dan 7,5 ribu repost di X. 

Sebelumnya, AS merupakan salah satu anggota tetap dari Dewan Keamanan PBB. 

Amerika menggunakan hak veto miliknya untuk menolak resolusi gencatan senjata. 

Langkah washington ini mengakibatkan gagalnya disepakati dan diadopsinya resolusi tersebut oleh Dewan Keamanan PBB.

Hal ini memicu tanggapan dari Uni Emirat Arab atas reaksi keras veto yang diberikan AS. 

"Apa pesan yang kita kirimkan kepada warga Paletina jika kita tidak bisa mendukung seruan untuk menghentikan pengeboman tanpa henti di Gaza," ujar Abushahab melansir instagram @detikcom. 

Mohamed Abushahab adalah Wakil Duta Besar Uni Emirat Arab untuk PBB, yang menyampaikan statment diatas saat sidang darurat di New York. 

Terbaru, lewat postingan @aljazeeraenglish di akun instagram milik salah satu media online milik Emir Qatar.

Setidaknya 17.700 orang tewas dalam serangan 7 Oktober Israel ke Jalur Gaza. 

Menurut data Kemenkes Palestina, 273 orang, termasuk 63 anak-anak telah tewas di Tepi Barat. 

Disisi Israel, jumlah korban tewas resmi dari serangan Hamas emncapau lebih dari 1.147 orang.***