Warning! Pakar Ungkap 2023 Berpotensi Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah

Devi 18 Dec 2023, 15:18
Warning! Pakar Ungkap 2023 Berpotensi Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah
Warning! Pakar Ungkap 2023 Berpotensi Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah

RIAU24.COM - Setelah sempat diguyur hujan, beberapa wilayah di Indonesia kembali terik. Hari-hari dilalui dengan panas yang menyengat, meski sudah memasuki musim hujan. Cuaca panas terik memang sudah terjadi selama beberapa bulan sebelumnya yang dipengaruhi berbagai faktor. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyebut 2023 berpotensi menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah.

"Tahun ini (2023-red) adalah tahun penuh rekor temperatur. Kondisi ini tidak pernah terjadi sebelumnya, dimana heatwave (gelombang panas) terjadi banyak tempat secara bersamaan. Juli 2023 lalu, heat wave yang melanda Amerika Barat bahkan mencapai 53 derajat celcius," ungkap Dwikorita dikutip dari laman resmi BMKG, Senin (18/12/2023).

Dia mencatat Juni hingga Agustus merupakan tiga bulan terpanas sepanjang sejarah dan bulan Juli 2023 menjadi bulan paling panas. Realitas evolusi iklim tersebut, menjadikan tahun 2023 berpeluang menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah pencatatan iklim, mengalahkan tahun 2016.

Menurut Dwikorita, situasi ini terjadi merupakan dampak dari perubahan iklim yang juga memberi tekanan tambahan pada sumber daya air yang sudah langka. Kondisi tersebut, juga semakin meningkatkan kerentanan terhadap stok pangan dunia.
 
Sementara itu Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) juga mewanti-wanti 2023 sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah. Cuaca ekstrem yang terjadi di 2023 disebut meninggalkan 'kehancuran dan kesengsaraan'.

Rekor tahun terpanas sebelumnya adalah tahun 2016 akibat perubahan iklim. Antara bulan Januari dan November 2023, suhu rata-rata dunia mencapai 15,1°C , menandai rekor peningkatan 1,46°C dibandingkan suhu pada masa pra-industri.

Organisasi kesehatan dunia juga menyatakan perubahan iklim sebagai ancaman kesehatan. Beberapa dampaknya adalah:

  • Gelombang panas: penyakit kardiovaskular, seperti stroke
  • polusi udara: stroke, penyakit jantung, asma, penyakit paru obstruktif kronik dan kanker paru-paru
  • kebakaran hutan: mati lemas, luka bakar, masalah kardiovaskular dan pernapasan, kesehatan mental, rusaknya layanan kesehatan
  • kekeringan: kerawanan pangan, malnutrisi, dan stres psikososial
  • banjir: gangguan terhadap layanan kesehatan, pengungsian dan kekurangan air bersih, kesehatan mental dan fisiologis, kerawanan pangan dan malnutrisi
  • cedera dan kematian akibat cuaca ekstrem