Awal Terpilih jadi Presiden, Jokowi Gagalkan Proyek Idaman SBY Senilai Rp100 T yang Sudah Ada Sejak Zaman Soekarno

Zuratul 19 Dec 2023, 15:24
Awal Terpilih jadi Presiden, Jokowi Gagalkan Proyek Idaman SBY Senilai Rp100 T yang Sudah Ada Sejak Zaman Soekarno. (Dok. Kementerian Koordinator Perekonomian)
Awal Terpilih jadi Presiden, Jokowi Gagalkan Proyek Idaman SBY Senilai Rp100 T yang Sudah Ada Sejak Zaman Soekarno. (Dok. Kementerian Koordinator Perekonomian)

RIAU24.COM - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dilihat seakan enggan melanjutkan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) jika terpilih jadi Presiden. 

Hal ini menjadi sorotan sebab, dia akan memupuskan impian yang telah diutarakan Presiden Joko Widodo sejak 2019 itu.

Ganti kekuasaan, ganti prioritas pembangunan di Indonesia sebenarnya lazim terjadi. 

Jokowi juga pernah mengubur mimpi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambungkan Pulau Jawa dengan Sumatera melalui proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS).

Dikutip dari detik.com, sejarah proyek jembatan Selat Sunda bisa ditarik hingga tahun 1960 ketika seorang profesor bernama Sedyatmo mencetuskan konsep Tri Nusa Bimasakti, atau interkoneksi antar tiga pulau yakni Jawa-Sumatera-Bali.

Konsep itu mulai dilirik pada 1986 ketika Presiden Soeharto menugaskan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) untuk mengkaji Tri Nusa Bimasakti. 

Jembatan Akashi Kaikyo di Jepang dan Jembatan Messin di Italia menjadi role model dalam studi ini. 

Akan tetapi, hingga rezim Orde Baru tumbang proyek tidak dilaksanakan.

Di era Presiden Habibie wacana pembangunan jembatan ultra-panjang kembali bergulir. 

Habibie menugaskan menterinya untuk kembali mengkaji proyek ini. Krisis moneter yang terjadi pada 1998 membuat kajian ini terhenti.

Rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda baru benar-benar digarap serius pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Pada 2004, Pemerintah Provinsi Banten dan Lampung, bekerja sama dengan perusahaan milik pengusaha Tommy Winata, Artha Graha menghidupkan kembali ide proyek ini. 

Untuk membiayai proyek ini, Pemprov Lampung dan Banten menggandeng pihak swasta yang dikomandoi oleh Artha Graha. 

Dari hasil kajian, diperkirakan butuh dana hingga Rp 100 triliun untuk membangun jembatan ini.

Presiden SBY memberikan restu dengan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS). 

Lewat Perpres itu, peletakan batu pertama ditargetkan akan terlaksana pada 2014. 

Namun, hingga Presiden SBY lengser pada 2014, groundbreaking pembangunan jembatan tidak pernah dilaksanakan.

(***)