Ucapan Gibran 'Berburu di Kebun Binatang' Viral, Staf Sri Mulyani Buka Suara 

Zuratul 26 Dec 2023, 10:57
Gibran Rakabuming Raka saat Debat Pertama Cawapres 2023. (Tangkapan YouTube @KPURepublikIndonesia)
Gibran Rakabuming Raka saat Debat Pertama Cawapres 2023. (Tangkapan YouTube @KPURepublikIndonesia)

RIAU24.COM -Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka sempat menyebut isitlah 'berburu di kebun binatang' dalam debat perdana cawapres pada 22 Desember 2023 lalu.

Gibran berjanji tidak akan menerapkan cara-cara lawas untuk mendongkrak penerimaan dan rasio pajak di Indonesia jika terpilih jadi cawapres mendampingi calon presiden (capres) Prabowo Subianto. 

Seperti diketahui, Prabowo dan Gibran menargetkan rasio pajak meningkat diangka 23%.

"Kita ini tidak ingin berburu di dalam kebun binatang. Kita ingin memperluas kebun binatangnya, kita tanami binatangnya, kita gemukkan," kata Gibran dalam debat.

Strategi Gibran dalam mewujudkan cita-cita tersebut adalah dengan membuka banyak dunia usaha. Ia berharap dari situ negara mendapat penerimaan pajak yang besar. 

Istilah "berburu di kebun binatang" atau dulu juga dikenal "berburu macan di kebun binatang atau rimba" memang cukup populer dipakai di dunia perpajakan. 

Istilah tersebut merujuk pada upaya untuk menarik pajak lebih besar dari Wajib Pajak (WP) yang sudah terdaftar dan patuh.

Istilah "berburu di kebun binatang" dalam perpajakan sudah diperkenalkan di era 1980an. 

Istilah tersebut populer saat Indonesia melakukan reformasi pajak besar-besaran di 1990an.

Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu), Yustinus Prastowo, turut buka suara soal istilah tersebut melalui akun X personalnya.

Ia mengatakan istilah 'berburu di kebun bintang' sudah lumrah terdengar di dunia perpajakan.

"Kita mesti fair dan objektif juga. Istilah 'berburu di kebun binatang' ini sudah sangat lazim digunakan di dunia perpajakan," kata Prastowo di akun X, dikutip Selasa (26/12/2023).

Prastowo mengingat tax amnesty atau pengampunan pajak melalui istilah tersebut. Menurutnya, istilah itu mirip dengan 'mancing di akuarium'.

"Waktu sosialisasi tax amnesty 2016 kami sering menggunakan ilustrasi ini untuk mengatakan sistem saat itu kurang fair karena mengejar yang itu-itu saja. Saya dulu bahkan pernah bilang 'mancing di akuarium'," ia menuturkan.

Prastowo menjelaskan tax amnesty adalah upaya perluasan basis pajak atau ekstensifikasi.

"Istilah Mas Gibran 'memperluas kebun binatang'. Atau lebih tepatnya 'mengejar yang masih ada di hutan' (di luar sistem, kaya tapi tidak mau bayar pajak)," ia menjelaskan.

Prastowo mengucapkan terima kepada Gibran dan Mahfud yang membahas perpajakan dalam debat cawapres. 

Prastowo berharap hal itu dapat diikuti oleh cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"Terlepas dari debat yang belum masuk ke substansi, saya apresiasi isu pajak masuk ke arena debat," ujarnya.

(***)