Ganjar hingga Cak Imin Kritisi Rencana Prabowo Ingin Impor 1,5 Juta Sapi 

Zuratul 7 Jan 2024, 12:17
Ganjar hingga Cak Imin Kritisi Rencana Prabowo Ingin Impor 1,5 Juta Sapi. (Collage/@zar)
Ganjar hingga Cak Imin Kritisi Rencana Prabowo Ingin Impor 1,5 Juta Sapi. (Collage/@zar)

RIAU24.COM -Capres Nomor Urut 03 Ganjar Pranowo hingga Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) secara terpisah mengkritik rencana Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto. 

Prabowo yang ingin mengimpor sebanyak 1,5 juta ekor sapi demi program susu gratisnya.

"Lebih baik kita bicara kemandirian ekonomi kita dan bagaimana kita punya breeding (pembiakan hewan ternak) sendiri, mengembangkan sendiri, dan kita bisa berproduksi sendiri," kata Ganjar di kawasan Cakung, Jakarta, Sabtu (6/1) seperti dikutip dari Antara.

Ganjar mengatakan pemerintah Indoensia yang akan datang seharusnya lebih serius menangani politik pangan, bukan fokus untuk impor hewan ternak.

"Dan inilah yang membikin seringkali kita sangat bergantung dalam soal pangan dengan dunia lain, maka kita tunjukkan bahwa kita mesti serius urus soal politik pangan ini," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga menilai rencana impor yang disebutkan Prabowo adalah sebatas cita-citanya saja.

"Ya? Impornya kapan itu? Cita-citanya kali ya?" kata mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut.

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo (Dok. TPN Ganjar Mahfud)

Sementara itu, Cak Imin mengatakan, rencana Prabowo mengimpor jutaan sapi demi memenuhi kebutuhan program pemberian susu gratis untuk anak-anak itu, hanya akan menguntungkan importir.

"Kalau mau integrated itu adalah dari hilir ke hulu. Jadi problem gizi, problem pangan, problem pengadaan atau produksi itu harus satu tarikan nafas. Jangan tiba-tiba bikin program yang untung yang impor, importir," kata Cak Imin, usai berziarah ke Makam Sunan Ampel, di Surabaya, Sabtu (6/1) malam.

Lagi pula, kata dia, susu bukan satu-satunya sumber protein. 

Berdasarkan data yang ia dapat, tingkat ketidaksukaan dan alergi masyarakat Indonesia terhadap susu juga tinggi.

"Protein enggak harus susu, malah informasinya susu itu persentase kesukaan masyarakat terhadap susu tidak sepenuhnya. Saya lupa persentasenya. Kemudian tingkat kecenderungan alergi susu juga banyak. Protein harus benar-benar dipilih yang sesuai," ucap dia yang kini dikenal masih menjabat Wakil Ketua DPR itu.

Menurut Cak Imin, ada banyak cara untuk memenuhi kebutuhan protein dan gizi anak-anak Indonesia. 

Misalnya dengan menerapkan agromaritim atau konsep sinkronisasi pertanian, peternakan dan perikanan.

"Kita bisa mulai dari agromaritim. Dari pertanian, kemudian peternakan, perikanan kelautan. Satu tarikan," ujar dia yang juga Ketum PKB itu.

(***)