Ogah Kaki Bau dan Jamuran? Ini Cara Cepat Bersihkan Sepatu Usai Kehujanan

Devi 12 Jan 2024, 18:19
Ogah Kaki Bau dan Jamuran? Ini Cara Cepat Bersihkan Sepatu Usai Kehujanan
Ogah Kaki Bau dan Jamuran? Ini Cara Cepat Bersihkan Sepatu Usai Kehujanan

RIAU24.COM - Salah satu keluhan yang paling banyak muncul di tengah musim hujan adalah perihal susahnya mencegah bau kaki, terkadang dibarengi keluhan kaki gatal-gatal. Pasalnya gegara terciprat air hujan atau genangan becek di jalanan, sepatu menjadi lembab. Dijemur dan dikeringkannya pun sulit karena sinar matahari relatif minim seiring musim hujan.

Seorang owner jasa layanan cuci sepatu Kamar Mandi Shoes and Treatment, Tri Tamtomo (28), menjelaskan sederet trik untuk membersihkan sepatu yang habis kehujanan. Menurutnya, langkah pembersihan sepatu yang benar penting untuk mencegah risiko tumbuh bakteri dan jamur di bagian dalam sepatu, yang nantinya bisa bikin bau kaki dan masalah pada kulit kaki.

"Kebanyakan sih penyakit kulit biasanya (jika sering menggunakan sepatu basah dan lembab). Apalagi buat pakai sepatu yang seharian seperti orang kerja dari 9 pagi sampai 5 sore pakai sepatu saja," ucap pria yang kerap disapa Tomo tersebut di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (11/1/2024).

Lantas sebenarnya, bagaimana cara membersihkan sepatu yang benar agar baunya bisa betul-betul hilang dan nggak kaki berjamur? Begini penjelasan Tomo:

1. Pertolongan pertama buat sepatu basah: keringkan bagian dalam
Menurut Tomo, bagian sepatu yang paling penting untuk dibersihkan setelah kehujanan adalah bagian dalam (insole). Sebab, pada bagian inilah biasanya jamur tumbuh dan berisiko menimbulkan bau tak sedap hingga keluhan di kulit kaki.

"Cara mengeringkannya, paling gampang di rumah diangin-anginkan saja. Even cuma ditaruh saja begitu sebenarnya nggak apa-apa dibandingkan dijemur langsung di bawah sinar matahari atau di-hairdryer secara langsung itu cepat merusak bagian sepatu. Hairdryer juga merusak kalau secara terus-menerus dan lama," tutur Tomo.

2. Pakai pasta gigi, boleh nggak sih?
Banyak orang mengira, pasta gigi bisa digunakan untuk membersihkan sepatu secara cepat. Nyatanya menurut Tomo, pasta gigi memang bisa mengangkat noda cipratan becek di sepatu secara cepat. Namun dalam jangka panjang, justru bisa menimbulkan kerusakan.

"(Efektivitas odol untuk membersihkan sepatu) temporary sih. Maksudnya, efektif untuk di awal saja. Tapi untuk long term lebih cepat menghancurkan midsole sama warnanya cepat menguning. Nodanya hilang dan cepat mengangkat noda-noda yang bandel. Cuma di bagian luarnya saja," ujarnya.

3. Sebisa mungkin hindari pakai detergen!
Lainnya, ada juga masyarakat yang terbiasa menggunakan deterjen sabun pencuci baju untuk membersihkan sepatu. Padahal menurut Tomo, produk deterjen justru bisa membuat sepatu cepat rusak meskipun sekilas terlihat efektif membersihkan sepatu dari noda bekas cipratan hujan.

Alih-alih menggunakan deterjen, Tomo lebih menyarankan masyarakat menggunakan air mineral untuk membersihkan sepatu.

"Air juga berpengaruh. Air itu kadang kalau kita pakai air yang pH-nya terlalu rendah banget juga berpengaruh ke sepatu. Makanya kalau cuci sepatu, lebih baik pakai air mineral karena pH-nya lumayan tinggi. Itu nggak apa-apa. Kalau untuk noda membandel nggak akan hilang. Tapi noda yang minor-minor saja bisa," katanya.

4. Trik simpel bersihkan sepatu: pakai sabun bayi
Jika masyarakat tidak memiliki sabun atau perangkat khusus pembersih sepatu, produk sabun bayi cair bisa digunakan. Pasalnya, produk sabun bayi tidak mengandung bahan layaknya pada detergen sehingga aman digunakan untuk membersihkan sepatu, baik bagian luar maupun bagian dalam.

"Kalau nggak ada, amannya yang bisa didapatkan di mana-mana itu pakai sabun bayi. Karena dia detergennya nggak ada. Yang dihilangkan detergennya saja, karena yang nggak bersahabat sama bahan sepatu itu yang bikin sepatu cepat rusak. Yang paling aman didapatkan di umum ya sabun bayi saja," pungkasnya.

Dihubungi secara terpisah, dokter spesialis kulit dan kelamin dr Fitria Amalia Umar SpKK menjelaskan, kulit kaki yang sering terkena bagian dalam sepatu yang basah berisiko mengalami iritasi. Selain itu, ada juga risiko tumbuh jamur yang menyebabkan gatal dan bau pada kaki.

"Apabila sering menggunakan sepatu basah atau lembab, kesehatan kulit kaki tentu akan terdampak. Di antaranya mudah iritasi, lecet, bahkan sampai melepuh," terangnya saat dihubungi detikcom, Rabu (10/1).

"Selain itu juga kelembaban lama dapat memudahkan pertumbuhan jamur, sehingga menyebabkan infeksi jamur (tinea pedis) yang menyebabkan ruam, rasa gatal, aroma tidak sedap. Selain jamur, kelembaban lama memudahkan infeksi bakteri yang bisa menimbulkan rasa nyeri," ujar dr Fitria lebih lanjut.

Hal senada disampaikan oleh dokter spesialis kulit, kelamin, dan estetik dr Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE. Menurutnya, bau pada kaki seringkali disebabkan oleh tingginya kelembaban yang memicu pertumbuhan jamur dan bakteri. Gabungan keringat dan mikroorganisme di dalam sepatu menyebabkan bau tidak enak. Penguraian keringat oleh bakteri menghasilkan asam organik, yang kemudian menimbulkan bau khas.

"Untuk mengatasi masalah ini, menjaga kebersihan kaki sangat penting. Mencuci kaki setiap hari dengan sabun dan air, dengan perhatian khusus pada ruang di antara jari kaki, serta pengeringan yang teliti, merupakan kunci untuk menghindari kelembaban berlebihan yang mengundang jamur," jelas dr Arini.

"Memilih sepatu yang terbuat dari bahan seperti kulit, jala-jala, atau sepatu yang berventilasi juga dapat memfasilitasi sirkulasi udara yang lebih baik, dan pergantian penggunaan sepatu memungkinkan ventilasi yang lebih baik. Menggunakan kaus kaki yang menyerap kelembaban membantu menarik keringat dari kulit, dan mengoleskan bubuk atau semprotan antijamur membantu mengendalikan pertumbuhan mikroba," imbuhnya.

Lebih lanjut dr Arini menyarankan, untuk mengatasi bau kaki, cobalah istirahatkan kaki tanpa sepatu di area dengan ventilasi yang baik. Selain itu, peliharalah kuku kaki secara teratur, dibarengi penggunaan alas kaki yang bersifat menyerap kelembaban.

Jika masalah pada kulit kaki tak kunjung teratasi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kulit.***