Keseringan 'Mager' Juga Bisa Sebabkan Kanker Pankreas, Ini Kaitannya

Devi 13 Jan 2024, 17:28
Keseringan 'Mager' Juga Bisa Sebabkan Kanker Pankreas, Ini Kaitannya
Keseringan 'Mager' Juga Bisa Sebabkan Kanker Pankreas, Ini Kaitannya

RIAU24.COM - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH menyoroti bahayanya kebiasaan 'mager'. Ia menuturkan bahwa kebiasaan mager atau gaya hidup sedentary dapat menjadi pemicu berbagai macam penyakit, salah satunya kanker pankreas.

"Terus terang saja gaya hidup sedenter atau gaya hidup tidak sehat ini seakan-akan menjadi sebuah tren. Anak muda makannya tinggi lemak, minumnya rutin alkohol, merokok juga jadi budaya, lalu obesitas itu seringnya tidak sadar," ucap Prof Ari dalam konferensi pers daring dikutip dari Antara, Sabtu (13/1/2024).

Prof Ari menuturkan bahwa secara umum kanker pankreas menyerang kelompok masyarakat di atas 55 tahun. Namun, dengan adanya gaya hidup sedentary ini maka potensi orang-orang terkena kanker pankreas di usia 30-an menjadi lebih besar.

Gaya hidup sedentary dapat memicu organ-organ yang ada di dalam tubuh bekerja lebih keras untuk menjalankan metabolisme. Salah satu organ yang bekerja keras adalah pankreas.

Fungsi pankreas begitu vital sebagai penghasil enzim untuk pencernaan. Apabila jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi tidak memiliki gizi yang baik, maka kinerja pankreas semakin lama akan memburuk dan salah satunya berpotensi memicu kanker.

"Secara logika makanan tinggi lemak seperti daging merah membuat kinerja organ-organ di dalam tubuh menjadi lebih berat. Kalau kinerja pankreas menjadi lebih berat, artinya bisa menyebabkan masalah. Akhirnya muncul peradangan kronis, menjadi polip, dan berujung kanker," katanya.

Prof Ari menyarankan masyarakat untuk terus rutin menjalani medical check-up (MCU), khususnya bagi masyarakat berusia 35 tahun untuk mencegah kanker pankreas. ***