Pengecut! 2 Saudara Perempuan Pemimpin Hamas yang Tewas di Lebanon Ditangkap Tentara Israel

Zuratul 15 Jan 2024, 10:24
Pengecut! 2 Saudara Perempuan Pemimpin Hamas yang Tewas di Lebanon Ditangkap Tentara Israel. (X/@hamad_alnajjar)
Pengecut! 2 Saudara Perempuan Pemimpin Hamas yang Tewas di Lebanon Ditangkap Tentara Israel. (X/@hamad_alnajjar)

RIAU24.COM -Tentara Israel mengungkapkan telah menangkap dua saudara perempuan dari Saleh al-Aruri, Wakil Ketua Hamas. 

Saleh al-Aruri sebelumnya temas dibunuh di Lebanon oleh IDF dalam bulan ini. 

Penahanannya dilakukan karena keduanya menghasut terorisme terhadap Israel. 

Aruri sebelumnya di bunuh di pinggiran Kota Beirut pada 2 Januari lalu keran serangan Israel menggunakan drone. 

Penahanan ini dikonfirmasi oleh Kakak Ipar Aruri, Awad al-Aruri yang mengatakan keduanya dan beberapa anggota keluarga lain telah dimasukkan ke dalam 'penahanan adminisratif'. 

AFP pada Minggu (14/1) memberitakan sebuah kelompok kampanye, Klub Tahanan Palestina, mengatakan Dalal al-Aruri (52) dan Fatima al-Aruri (47) ditangkap di lokasi terpisah di dekat kota Ramallah.

Putra Fatima, Muhammad Saqr, mengatakan ibunya ditangkap sebelum fajar ketika pasukan Israel menyerbu pemukiman mereka.

"Mereka memeriksa kartu identitasnya, memotretnya dan mengirimnya ke petugas yang bersama mereka. Ketika terkonfirmasi bahwa dia orang yang mereka cari, mereka membawanya dan pergi," kat Saqr kepada AFP.

"Pendudukan (Israel) percaya bahwa dengan menangkap perempuan dan generasi muda serta membunuh anak-anak di GAza, hal itu akan mematikan revolusi besar-besaran ini, (tetapi) akan berakhi dengan pembebasan (Palestina)," kata dia lagi.

Tentara Israel menuduh Aruri membantu merencanakan serangan pada 7 Oktober di selatan Israel. 

Serangan itu, yang menewaskan 1.140 orang sebagian besar warga sipil, merupakan titik awal agresi Israel ke Hamas yang kini sudah berlangsung 100 hari.

Kampanye militer Israel di Gaza sudah menewaskan nyaris 24 ribu orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Klub Tahanan Palestina mengungkap sebanyak 5.875 warga Palestina telah ditahan di Tepi Barat sejak perang Gaza dimulai.

Dari jumlah itu dikatakan 1.970 orang sudah masuk dalam penahanan administratif, yang memungkinkan tersangka ditahan tanpa tuduhan atau diadili untuk jangka waktu yang bisa terus diperbarui sampai enam bulan.

(***)