Luhut Binsar Sudah usulkan ke Jokowi Perihal Kenaikan Pajak Motor Bensin, Tuai Komentar dari Netizen 

Zuratul 19 Jan 2024, 09:57
Luhut Binsar Sudah usulkan ke Jokowi Perihal Kenaikan Pajak Motor Bensin, Tuai Komentar dari Netizen. (X/Foto)
Luhut Binsar Sudah usulkan ke Jokowi Perihal Kenaikan Pajak Motor Bensin, Tuai Komentar dari Netizen. (X/Foto)

RIAU24.COM -Menkos Marves, Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan pemerintah saat ini tengah berperang melawan polusi udara. 

"Sekali lagi saya ingin menggaris bawahi air polllution itu tidak mengenal pangkat jabatan, tidak mengenal posisi, agamamu, suku mu itu dia ke siapa saja bisa kena," ucap Luhut dalam video BYD, Kamis (18/1). 

"Ini yang jadi musuh bersma, kalau di tentara itu seperti perang raya semesta, kkta melawan satu polusi udara yang kita bikin sendiri," lanjutnya. 

Luhut juga mengungkap bakal mengusulkan kenikan pajak sepeda motot nonlistrik untuk menekan polusi udara, khususnya di DKI Jakarta. 

"Kita juga tadi rapat, berpikir sedang menyiapkan menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor nonlistrik," ucapnya. 

Ia menjelaskan kenaikan pajak motor itu nantinya bakal dialokasikan untuk subsidi transportasi publik seperti LRT maupun kereta api cepat. 

Walau demikian dia tak mendetailkan pajak motor apa yang dimaksud.

Menurut Luhut usulan itu akan dibahas saat rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Setelah itu diharapkan ada regulasi turunan untuk menaikkan pajak motor bensin.

Polusi udara di kawasan Jabodetabek belakangan memang menjadi sorotan publik. 

Sektor transportasi khususnya sepeda motor menjadi biang kerok utama.

Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) mengungkap pencemaran udara terbesar disebabkan sektor transportasi.

Penyumbang terbesar adalah motor sebesar 45 persen, truk 20 persen, bus 13 persen, mobil diesel 6 persen, mobil bensin 16 persen, dan kendaraan roda tiga 0,23 persen.

"Sepeda motor adalah poluter terbesar, diikuti oleh truk dan bus sebagai kendaraan diesel menyumbang pollutant yang cukup besar-besar. Populasi sepeda motor yang sangat tinggi di Jakarta dsk (lebih dari 16 juta unit) adalah faktor penyebabnya, selain teknologi sepeda motor memungkinkan emisi per penumpangnya relatif tinggi," tulis KPBB dalam keterangannya.

Hal ini menuai komentar dan tanggapan dari warga media sosial X (dulunya Twitter). 

"Opung mau dagang motor listrik?" ujar warganet. 

"Apa mesin motorku kuubah ke mesin diesel aja ya?" tanggapi yang lain. 

"Terkadang bapak 1 ini emang aneh² aja idenya .. sekarang di naikkan malah jadi masalah yang ada,mau di arahkan ke motor listrik ?!! suruh beli motor listrik ? Gak semua orang mampu beli, dan juga motor listrik hanya cocok untuk di jalan datar/di kota." tegas netizen. 

"Jualan karcis kereta cepat gagal total lantas bingung tuk byr oprasional dan cicilan," ucap netizen. 

(***)