Viral Caleg Jual Ginjal, Psikiater Wanti-wanti Risiko Kejiwaan Jika Tak Menang

Devi 20 Jan 2024, 06:54
Viral Caleg Jual Ginjal, Psikiater Wanti-wanti Risiko Kejiwaan Jika Tak Menang
Viral Caleg Jual Ginjal, Psikiater Wanti-wanti Risiko Kejiwaan Jika Tak Menang

RIAU24.COM - Calon anggota legislatif di Bondowoso, Jawa Timur, baru-baru ini jadi sorotan pasca mengaku berniat menjual ginjalnya hanya demi ongkos pemilu di 2024. Hal yang disayangkan banyak pihak, mengingat transaksi jual beli-ginjal sebetulnya ilegal dan tidak semudah yang dibayangkan untuk mendonorkan organ.
Bila tetap nekat menjual organ dan hasilnya tidak menang di kontestasi politik tahun ini, menurut psikiater dr Lahargo Kembaren SpKJ, banyak risiko yang bisa dialami termasuk depresi.

"All out dalam sebuah kontestasi seperti pemilu harus hati-hati dilakukan karena apabila segala upaya sudah dilakukan tapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan maka dapat menjadi pemicu munculnya masalah kesehatan jiwa salah satunya adalah depresi yaitu suatu gangguan jiwa yang ditandai dengan mood yang menurun," terang dia kepada detikcom Kamis (18/1/2024).

"Depresi bukanlah suatu perasaan sedih biasa tapi depresi adalah gangguan mood yang mengganggu kehidupan seseorang, memberikan penderitaan, mengganggu relasi dengan orang lain, menurunkan performa dalam pekerjaan dan kehidupan sehari hari bahkan dapat menyebabkan orang ingin bunuh diri," sambung dia.

dr Lahargo bahkan menyebut delapan hingga 10 persen orang pernah mengalami depresi dalam satu episode kehidupan mereka.

Gejala yang kerap muncul di fase depresi antara lain merasa hampa, kosong, tidak berguna hingga sering menangis. Pasien juga mengalami kehilangan minat pada hobi hingga ada gangguan pola makan, makan berlebihan atau tidak selera makan sama sekali.

Hal ini juga berdampak pada rasa mudah tersinggung, gelisah, mengisolasi diri, ketidakpercayaan diri sampai fatalnya muncul keinginan bunuh diri.

Sedikitnya ada sembilan tipe depresi yang sering terjadi seperti berikut:

1. Major Depression

Depresi yang paling sering terjadi, gejala gejala seperti di atas banyak terjadi.

2. Dysthymia

Mood yang menurun dan menetap selama beberapa tahun, rasa tidak gembira yang berkepanjangan dan terus menerus selama 2 tahun.

3. Seasonal Affective Disorder

Depresi yang terjadi karena kurangnya cahaya matahari, pada musim dingin atau hujan.

4. Atypical depression

Depresi yang ditandai dengan beratnya menggerakkan badan, sensitif, overeating dan oversleeping (banyak makan dan banyak tidur).

5. Bipolar depression

Depresi yangg terjadi diselingi dengan episode mood yang meningkat, rasa senang dan energi berlebihan (fase manik pada bipolar).

 
6. Psychotic Depression

Depresi yang disertai dengan gejala psikotik atau sulit membedakan hal nyata dan tidak nyata, ada halusinasi seperti mendengar suara bisikan, melihat bayangan, delusi/waham, keyakinan yang salah tidak sesuai dengan fakta dan kenyataan.

7. Postpartum depression

Gejala depresi yang terjadi setelah seorang ibu melahirkan bayinya.

8. Premenstrual Dysphoric Disorder

Gejala yang dirasakan saat menjelang menstruasi.

9. Situational Depression

Depresi yang dicetuskan oleh peristiwa kehidupan tiba tiba dan berat seperti masalah hidup, kehilangan pekerjaan, kematian anggota keluarga, kegagalan, dan lainnya.

Depresi adalah penyakit medis yang disebabkan adanya gangguan di dalam sel saraf otak sehingga proses pemulihannya memerlukan intervensi medis. ***