Mahfud Md Nyanyikan Lagu Ebiet G. Ade, Ternyata Ini Makna Tersirat Didalamnya 

Zuratul 22 Jan 2024, 11:19
Mahfud Md Nyanyikan Lagu Ebiet G. Ade, Ternyata Ini Makna Tersirat Didalamnya. (X/@Jo_andre0809)
Mahfud Md Nyanyikan Lagu Ebiet G. Ade, Ternyata Ini Makna Tersirat Didalamnya. (X/@Jo_andre0809)

RIAU24.COM -Calon wakil presiden nomor urut 03, Mahfud MD sempat menyanyikan lagu Berita Kepada Kawan karya Ebiet G. Ade, dalam pernyataan penutupnya di acara debat cawapres kedua 2024 pada Minggu (21/1) malam.

Ia awalnya meminta maaf atas kerusakan lingkungan yang terjadi. Ia lalu mengutip potongan ayat Al-Qur'an tentang fenomena kerusakan di darat dan laut imbas perbuatan tangan manusia.

Berkaitan dengan ayat itu, Mahfud lalu mengaku teringat dengan lagu Ebiet G. Ade, lalu menyanyikan sepenggal lirik lagu Berita Kepada Kawan.

"Barangkali di sana ada jawabnya, kenapa di desaku terjadi bencana. Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga akan dosa-dosa," kata Mahfud sambil bersenandung.

Lagu Berita Kepada Kawan merupakan karya musisi Ebiet G. Ade yang rilis pertama kali pada Desember 1979, sebagai lagu pertama dari album keduanya yang bertajuk Camelia II.

Lagu ini termasuk salah satu karya ikonis dan terkenal dari Ebiet G. Ade selain Camelia I, Titip Rindu Buat Ayah, Untuk Kita Renungkan, ataupun Masih Ada Waktu.

Berita Kepada Kawan ditulis Ebiet pada 1979 dan terinspirasi dari bencana alam letusan Kawah Sinila di Pegunungan Dieng pada 20 Februari 1979.

Kawah tersebut kala itu meletus cukup kuat dan menyemburkan material padat juga gas beracun. Bukan cuma itu, gempa bumi yang kuat juga dirasakan warga akibat letusan tersebut.

Akibat dari letusan tersebut, ratusan warga meninggal dunia karena gas beracun yang keluar dari kawah, seperti karbon monoksida, hidrogen sulfida, juga metana dalam kadar yang cukup tinggi.

Peristiwa tersebut pun dipotret oleh Ebiet G. Ade dalam lagu Berita Kepada Kawan, terutama soal bagaimana banyak bencana alam terjadi di Indonesia yang ia anggap juga sebagai akibat dari ulah manusia.

Dalam penggalan lagu yang ikonis tersebut, Ebiet G. Ade juga menggunakan frasa "rumput yang bergoyang" yang oleh sebagian pihak dinilai sebagai metafora akan sosok orang saleh yang sedang berzikir.

Namun bisa jadi pula Ebiet G. Ade sebenarnya hanya mengisahkan bagaimana ia bertanya kepada seluruh komponen alam, mulai dari laut, matahari, karang, batu, atas alasan berbagai bencana terjadi di Indonesia.

(***)