4 Penyebab Kolesterol Tinggi yang Jarang Disadari, Termasuk Minum Kopi

Devi 23 Jan 2024, 18:40
4 Penyebab Kolesterol Tinggi yang Jarang Disadari, Termasuk Minum Kopi
4 Penyebab Kolesterol Tinggi yang Jarang Disadari, Termasuk Minum Kopi

RIAU24.COM - Penyebab kolesterol tinggi kerap diasosiasikan dengan makanan, seperti gorengan, daging merah, jeroan, makanan cepat saji, dan lain sebagainya. Namun, kolesterol tinggi juga bisa disebabkan oleh sejumlah faktor lain. Bahkan, beberapa di antaranya sering tidak disadari dapat memicu kolesterol.

Kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yaitu kolesterol 'baik' atau HDL (high-density lipoprotein) dan kolesterol 'jahat' atau LDL (low-density lipoprotein). Kolesterol HDL adalah jenis kolesterol yang dibutuhkan tubuh untuk membersihkan lemak di pembuluh darah dan mencegah terjadinya penyumbatan. Sebaliknya, kolesterol LDL adalah penyebab utama penyumbatan pada pembuluh darah atau aterosklerosis.

Seseorang dikatakan memiliki kolesterol tinggi ketika jumlah kolesterol LDL dan total kolesterol dalam tubuhnya melebihi batas normal, yakni di atas 160 mg/dl (kolesterol LDL) atau 200 mg/dl (total kolesterol). Kolesterol tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang bisa mengancam nyawa, mulai dari hipertensi, penyakit jantung, hingga stroke.

Penyebab Kolesterol Tinggi yang Jarang Disadari
Karena risiko tersebut, penting untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kolesterol tinggi. Selain faktor yang sudah diketahui seperti makan daging merah atau gorengan, ada juga sejumlah penyebab kolesterol tinggi yang masih jarang disadari banyak orang.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

1. Mager alias jarang gerak
Kebiasaan mager atau malas gerak kerap diasosiasikan dengan obesitas. Namun, kebiasaan yang terkesan sepele ini juga menjadi salah satu penyebab kolesterol tinggi yang jarang disadari.

Dikutip dari American Heart Association, melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah kolesterol HDL dalam tubuh, yang berperan dalam mencegah penyumbatan di pembuluh darah. Tapi jika seseorang jarang beraktivitas fisik maka jumlah kolesterol HDL dalam tubuhnya akan menurun. Akibatnya, tubuh tidak memiliki 'pasukan' yang cukup untuk membersihkan lemak dan kolesterol LDL yang menumpuk di pembuluh darah.

2. Merokok
Selain menyebabkan gangguan pernapasan, rokok juga bisa menjadi penyebab kolesterol tinggi. Sebuah studi mengungkapkan merokok dapat menurunkan jumlah kolesterol HDL, serta meningkatkan jumlah kolesterol LDL dalam tubuh. Tak hanya itu, zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat mendorong terjadinya penumpukan lemak atau plak pada pembuluh darah. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu, maka dapat memicu dampak yang lebih serius seperti serangan jantung dan stroke.

3. Minum kopi
Kopi yang diseduh dengan metode tertentu juga berpotensi menjadi penyebab kolesterol tinggi. Dikutip dari Medical News Today, kopi yang tidak disaring dan kopi yang diseduh dengan alat french press dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Hal tersebut bukan disebabkan oleh kandungan kafein dalam kopi, melainkan minyak alami cafestol dan kahweol yang ada pada biji kopi. Pada kopi yang disaring, sebagian besar dari minyak tersebut akan tertahan di penyaringan. Tapi pada kopi yang tidak disaring, seluruh minyak itu akan ikut tercampur bersama dengan kopi.

Sementara itu, kopi yang diseduh dengan menggunakan mesin french press juga memiliki risiko yang sama lantaran penyaring metal pada mesin tersebut tidak cukup rapat untuk menampung cafestol dan kahweol. Akibatnya, kopi yang diseduh dengan mesin french press memiliki kandungan cafestol dan kahweol yang cukup tinggi dan berisiko meningkatkan kadar kolesterol.

4. Menopause
Wanita yang mulai memasuki masa menopause akan mengalami peningkatan kadar kolesterol sebesar 10-15 persen. Parahnya lagi, kondisi ini diperburuk oleh kecenderungan sedentary life dan pola makan tidak seimbang yang kerap diadopsi wanita yang memasuki usia paruh baya.

Karena itu, wanita yang mulai memasuki masa menopause perlu memerhatikan asupan makanan dengan lebih ketat. Terutama dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat, makanan dengan lemak tak jenuh, dan lain sebagainya. ***