Efek Viral Label NutriGrade, Remaja Singapura Mulai Hindari Minuman Tinggi Gula

Devi 4 Feb 2024, 20:23
Efek Viral Label NutriGrade, Remaja Singapura Mulai Hindari Minuman Tinggi Gula
Efek Viral Label NutriGrade, Remaja Singapura Mulai Hindari Minuman Tinggi Gula

RIAU24.COM - Belakangan viral regulasi 'Nutri-Grade' di Singapura, pengelompokan minuman sehat berdasarkan level abjad A hingga D. Kelompok minuman C dan D mengandung banyak gula dan lemak jenuh sehingga masyarakat diimbau membatasi konsumsinya. Aturan ini dilatarbelakangi proyeksi angka diabetes Singapura bakal melonjak di 2050.

Survei Nutrisi Nasional Singapura di 2022 juga menemukan mayoritas minuman memiliki 52 persen total asupan gula harian.

Lantas apakah penerapan ini efektif memicu 'warning' di masyarakat khususnya kelompok remaja?

Sebelum aturan Nutri-Grade diberlakukan, remaja di Singapura biasanya memesan bubble tea dengan 75 persen atau bahkan 100 persen gula beserta tambahan topping. Milk bubble tea dengan 100 persen gula mengandung 102,5g gula, satu minuman energi kalengan yang populer di kalangan remaja bisa mengandung sebanyak 56g. Itu jauh lebih banyak dari 25g yang direkomendasikan untuk remaja.

Dengan kandungan gula yang kini terlihat jelas, beberapa remaja Singapura tampaknya lebih berhati-hati dalam memilih minuman lebih sehat.

"Itu membuat saya berpikir apakah saya memerlukan lebih banyak gula, mengingat bubble-nya sendiri juga manis," beber siswa berusia 16 tahun di Singapura, dikutip dari Channel News Asia, Minggu (4/2/2023).

"Teman-teman saya mulai memesan minuman yang lebih sehat sesuai dengan penandanya, jadi saya memutuskan untuk mencobanya sendiri dan menyadari bahwa lebih sedikit gula dan topping akan menghasilkan minuman yang sama lezatnya," sambung dia.

Meski begitu, masih ada beberapa remaja dengan usia lebih muda yakni 13 tahun ke bawah, tidak benar-benar memerhatikan pelabelan tersebut dan fokus pada minuman favoritnya.

 Sebelum aturan Nutri-Grade diberlakukan, remaja di Singapura biasanya memesan bubble tea dengan 75 persen atau bahkan 100 persen gula beserta tambahan topping. Milk bubble tea dengan 100 persen gula mengandung 102,5g gula, satu minuman energi kalengan yang populer di kalangan remaja bisa mengandung sebanyak 56g. Itu jauh lebih banyak dari 25g yang direkomendasikan untuk remaja.

Dengan kandungan gula yang kini terlihat jelas, beberapa remaja Singapura tampaknya lebih berhati-hati dalam memilih minuman lebih sehat.

"Itu membuat saya berpikir apakah saya memerlukan lebih banyak gula, mengingat bubble-nya sendiri juga manis," beber siswa berusia 16 tahun di Singapura, dikutip dari Channel News Asia, Minggu (4/2/2023).

"Teman-teman saya mulai memesan minuman yang lebih sehat sesuai dengan penandanya, jadi saya memutuskan untuk mencobanya sendiri dan menyadari bahwa lebih sedikit gula dan topping akan menghasilkan minuman yang sama lezatnya," sambung dia.

Meski begitu, masih ada beberapa remaja dengan usia lebih muda yakni 13 tahun ke bawah, tidak benar-benar memerhatikan pelabelan tersebut dan fokus pada minuman favoritnya. ***