Analisis Drone Emprit soal Sentimen Positif Capres usai Debat: Anies 86 persen, Prabowo 43 persen, Ganjar 72 persen 

Zuratul 5 Feb 2024, 14:37
Analisis Drone Emprit soal Sentimen Positif Capres usai Debat: Anies 86 persen, Prabowo 43 persen, Ganjar 72 persen. (X/@ismailfahmi)
Analisis Drone Emprit soal Sentimen Positif Capres usai Debat: Anies 86 persen, Prabowo 43 persen, Ganjar 72 persen. (X/@ismailfahmi)

RIAU24.COM - Drone Emprit memaparkan analisis tentang sentimen terhadap ketiga calon presiden usai debat pilpres kelima di Jakarta Convention Center atau JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 4 Februari 2024 semalam. 

Analisis dari Andi Rahman itu menyatakan Anies Baswedan merupakan capres dengan sentimen positif tertinggi.

Analisis ini dilakukan terhadap percakapan di media sosial X (dulu Twitter). 

Rentang periode percakapan adalah pada Ahad, 4 Februari 2024 mulai pukul 19.00 sampai dengan 22.00. Data dihimpun dengan menghitung percakapan yang menyebut naama atau jululan masing-masing capres.

Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi menuturkan sejak awal debat hingga akhir periode analisis, volume percakapan tentang Anies selalu paling tinggi, diikuti oleh Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. 

"Anies Baswedan 160,426 mention (45 persen), Prabowo Subianto 100,554 mention (28 persen), Ganjar Pranowo 95,276 (27 persen)," ujar Ismail melalui postingan media sosial X, Senin, 5 Februari 2024. 

Dalam hal sentimen positif erhadap capres, Anies mendapatkan angka tertinggi, yaitu sentimen positif 86 persen, negatif 6 persen, dan netral 8 persen. 

Prabowo mendapatkan sentimen positif 43 persen, negatif 48 persen, dan netral 9 persen. Sementara itu, Ganjar menapatkan sentimen positif 72 persen, negatif 14 persen, dan netral 14 persen.

"Sentimen dianalisis oleh artificial intelligence atau AI dan kemudian diperiksa dan dikoreksi oleh human annotator untuk memastikan arah sentimen sesuai dengan capres yang dianalisis," kata Ismail.

Anies Baswedan

Opini positif terhadap Anies antara lain program bansos plus untuk rakyat bukan mewakili kepentingan pribadi, saling meneruskan gagasan dan progam dengan Ganjar, sindiran terhadap Prabowo soal perekonomian dikuasai segelintir orang, apresiasi bahasa isyarat dalam pembukaan debat, apresiasi membahas soal sexual harassement terhadap perempuan, apresiasi soal rencana pembuatan Kementerian Kebudayaan, bahas UKT yang memakai pinjol, serta pernyataan membantu disabilitas itu bukan charity, melainkan pemenuhan hak asasi manusia.

Opini negatif terhadap Anies antara lain rencana koalisi Anies dan Ganjar dinilai koalisi teraneh, disusupi HTI, FPI, berkoalisi dg PDI, beberapa programnya dianggap sudah dijalankan oleh pemerintah sekarang serta para pendukung Anies dianggap tidak cerminkan apa yang sudah digaungkan pemimpinnya.

Prabowo Subianto

Opini positif terhadap Prabowo antara lain Prabowo akan bangun 300 Fakultas Kedokteran di Indonesia, gagasan soal RS Modern dinilai mantap, tawaran strategi transformasi bangsa, akhirnya setuju dengan argumen Anies dan Ganjar, dinilai sebagai sosok yang paling paham dengan kondisi dalam dan luar negeri, serta dinilai tampil prima dibanding dua debat sebelumnya.

Opini negatif terhadap Prabowo antara lain dikritik karena selalu sepakat dengan Anies, dikritik karena sebut otak lamban, dinilai lebih buruk dari Sambo, dikritik dan disindir terkait program makan dan susu gratis, kritik soal tanggapan penanganan kesehatan dengan jawaban program makan gratis, sindir soal rencana peningkatan jumlah Fakultas Kedokteran, serta soroti dan kritik penanganan stunting yang diatasi dengan program makan gratis.

Ganjar Pranowo 

Opini positif terhadap Ganjar antara lain sindirannya terhadap kondisi pemerintahan hari ini, berani angkat isu kasus Butet Kertarajasa, diapresiasi soal inklusi perempuan dan disabilitas dalam masyarakat, akan mereview UU Cipta Kerja, outfit Ganjar paling stylish keren, kolaborasi dengan Anies, serta apresiasi aksi Ganjar soal statemen penanganan stunting dalam kandungan, obesitas, dan kawinanak.

Opini negatif terhadap Ganjar antara lain blunder bahas revisi UU Cipta Kerja padahal fraksinya yang menggolkan, langsung memulai debat dengan serangan, terlihat “Nabok Nyilih Tangan”, serta kritik Ganjar yang selalu berusaha menyerang.

(*)