Ganjar Sebut Ada 3 Jenderal TNI yang Mencla-mencle Sindir Wiranto, Luhut dan Agam Gumelar 

Zuratul 7 Feb 2024, 14:57
Ganjar Sebut Ada 3 Jenderal TNI yang Mencla-mencle Sindir Wiranto, Luhut dan Agam Gumelar. (X/Foto)
Ganjar Sebut Ada 3 Jenderal TNI yang Mencla-mencle Sindir Wiranto, Luhut dan Agam Gumelar. (X/Foto)

RIAU24.COM -Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyinggung tiga purnawirawan jenderal TNI pendukung capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang dianggap tidak konsisten alias mencla-mencle.

Ganjar menyoroti pernyataan ketiga jenderal tersebut pada pemilu 2019 lalu. 

Hal itu berkiatan dengan pencalonan diri Prabowo Subianto sebagai Presiden.

zxc1  

Ketiga jenderal yang dimaksud Ganjar, masing-masing yakni Jenderal (purn) Wiranto, Jenderal (purn) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Jenderal (purn) Agum Gumelar.

Kala itu, kata Ganjar, mereka menolak mendukung Prabowo karena memiliki rekam jejak yang buruk di militer.

"Bahkan satu lagi [jenderal] mengatakan, hey pensiunan TNI, 'Anda bodoh kalau milih orang yang kita pecat'. Dan tiga-tiganya orang yang ngomong itu sekarang berada pada kubu di sana," ucap Ganjar di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (7/2).

"Maaf, sebagai patriot sejati saya tidak diajari untuk mencla mencle. Ini kalau gini darah saya mendidih," imbuhnya.

Pernyataan itu disampaikan Ganjar saat menghadiri deklarasi Persatuan Purnawirawan (PP) Polri yang mendukung dirinya dan Mahfud di Pilpres 2024.

Beberapa jenderal purnawirawan Polri hadir pada kesempatan itu seperti eks Kapolri Surojo Bimantoro, Rusdhiharjo, hingga Gories Mere.

"Kalau saya lihat kubunya ada Pak Wiranto, Pak Agum. Terakhir Pak Luhut, terakhir menyampaikan dukungannya," kata Ganjar.

Ganjar menyebut pernyataan ketiganya soal Wiranto telah beredar. Dia menghormati dukungan mereka di Pilpres 2024. 

Namun, dia menunggu klarifikasi mereka soal pernyataannya pada 2019 soal Prabowo.

"Dan beliau-beliau ada rekamannya semua menyampaikan itu, meskipun hak politikus saya hormati tapi apakah ketiga beliau itu akan mengoreksi omongan yang pernah dilakukan dulu, kalau jawabannya iya, silakan dikoreksi dengan alasannya. Kalau tidak orang pasti akan melihat yang lain," kata Ganjar

Pada Pilpres 2019, Luhut, Agum, Gumelar dan Wiranto berpihak pada Jokowi-Ma'ruf Amin yang saat itu berhadapan dengan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Saat itu Agum pernah menyebut Prabowo terbukti melakukan pelanggaran berat di kasus penculikan aktivis 1998. 

Agum bahkan mengaku tahu bagaimana korban penculikan itu dibunuh dan dibuang.

"Tim Mawar yang melakukan penculikan itu bekas anak buah saya juga, dong. Saya juga melakukan pendekatan dari hati ke hati," kata Agum dalam sebuah diskusi yang rekamannya diunggah oleh Ulin Ni'am Yusron, 11 Maret 2019 silam.

(***)