Meta Hapus Akun Facebook dan Instagram Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei Karena Hal Ini

Amastya 9 Feb 2024, 18:31
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei /X
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei /X

RIAU24.COM Meta mengumumkan pada hari Kamis (9 Februari) bahwa mereka telah menghapus akun Facebook dan Instagram milik Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, dengan alasan pelanggaran kebijakan kontennya.

Seorang juru bicara Meta mengatakan kepada AFP, "Kami telah menghapus akun-akun ini karena berulang kali melanggar kebijakan Organisasi & Individu Berbahaya kami."

Keputusan itu muncul di tengah meningkatnya tekanan pada Meta untuk melarang Khamenei menyusul serangan 7 Oktober oleh Hamas terhadap Israel.

Namun, perlu dicatat bahwa Meta tidak secara eksplisit merujuk peristiwa ini dalam pernyataan mereka saat menghapus akun media sosial Khamenei.

Setelah serangan itu, Khamenei menyatakan dukungan atas tindakan Hamas tetapi membantah terlibat dari Iran.

"Para pendukung rezim Zionis (Israel) dan beberapa orang di rezim perampas telah menyebarkan desas-desus selama dua atau tiga hari terakhir, termasuk bahwa Iran Islam berada di balik tindakan ini. Mereka salah," katanya dalam pidato di akademi militer.

"Tentu saja, kami membela Palestina, kami membela perjuangan," tambahnya, mendesak seluruh dunia Islam untuk mendukung Palestina.

Pemimpin tertinggi Iran juga secara terbuka mendukung pembalasan Palestina terhadap tindakan Israel di Gaza sebelumnya dan berbicara mendukung serangan terhadap pengiriman di Laut Merah oleh pemberontak Houthi Yaman.

Khamenei, yang telah memegang kekuasaan di Iran selama 35 tahun, memiliki lima juta pengikut di Instagram.

Keputusan Meta didasarkan pada kebijakannya yang bertujuan mencegah bahaya di dunia nyata dengan melarang organisasi atau individu dengan agenda kekerasan menggunakan platform mereka.

Kebijakan tersebut menyatakan, "Dalam upaya untuk mencegah dan mengganggu bahaya dunia nyata, kami tidak mengizinkan organisasi atau individu yang menyatakan misi kekerasan atau terlibat dalam kekerasan untuk hadir di platform kami," kata kebijakan yang menjadi dasar keputusan Meta.

Khususnya, Hamas secara resmi ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Amerika Serikat.

Laporan mengatakan bahwa Iran menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) untuk menghindari pembatasan dan mengakses situs web atau aplikasi terlarang, termasuk yang dimiliki oleh perusahaan AS seperti Facebook, Twitter, dan YouTube.

(***)