Klaim Houthi Yaman: Serangan AS Tewaskan 17 Pejuang

Amastya 11 Feb 2024, 11:57
Pasukan yang setia kepada pemberontak Houthi Yaman mengambil bagian dalam upacara pemakaman bagi para pejuang yang tewas dalam serangan pimpinan AS baru-baru ini, di masjid Al-Saleh Sanaa pada 10 Februari 2024 /AFP
Pasukan yang setia kepada pemberontak Houthi Yaman mengambil bagian dalam upacara pemakaman bagi para pejuang yang tewas dalam serangan pimpinan AS baru-baru ini, di masjid Al-Saleh Sanaa pada 10 Februari 2024 /AFP

RIAU24.COM Pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran mengatakan pada hari Sabtu (10 Februari) bahwa 17 pejuang mereka tewas dalam serangan AS di ibukota Yaman, Sanaa.

"Jenazah sejumlah martir bangsa dan pasukan bersenjata dan keamanan yang menjadi martir akibat pemboman agresi Amerika-Inggris dibawa melalui Sanaa hari ini dalam prosesi pemakaman yang khidmat," kata media resmi pemberontak Houthi. Itu juga mencantumkan nama mereka.

Pada hari Kamis, Amerika Serikat mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah melakukan beberapa serangan terhadap peluncur rudal Houthi.

Pemberontak Houthi telah menyerang pelayaran global di rute perdagangan vital di Laut Merah.

Para pemberontak mengatakan bahwa serangan itu ditujukan untuk pengiriman yang terkait dengan Israel tetapi ada kekhawatiran bahwa serangan terus-menerus dapat mengganggu atau bahkan menghentikan perdagangan global melalui Laut Merah dan Teluk Aden.

AS dan Inggris telah melakukan serangan terhadap target Houthi untuk mencegah agresi. Houthi, pada gilirannya, mengatakan bahwa mereka akan menargetkan kepentingan komersial AS dan Inggris.

Pada hari Sabtu, pendukung pemberontak Houthi berkumpul di masjid Al-Shaab di Sanaa untuk pemakaman pejuang yang tewas dalam serangan.

"Kami menyampaikan pesan kami melalui para martir ini bahwa sama sekali tidak mungkin bagi kami untuk meninggalkan posisi kami, yang didasarkan pada prinsip dan keyakinan, dan yang memaksa kami untuk mengambil tindakan," kata Abu Motaz Ghalib, salah satu pelayat, seperti dikutip AFP.

Pada hari Rabu, kantor berita resmi pemberontak Houthi mengatakan bahwa serangan AS, Inggris telah mencapai sasaran di wilayah Hodeida Yaman.

Sehari sebelumnya, para pemberontak mengatakan bahwa mereka telah menyerang kapal-kapal AS dan Inggris di Laut Merah. Houthi mengatakan mereka melakukan dua serangan.

Serangan terhadap pelayaran global telah menakuti perusahaan pelayaran dan telah menaikkan premi asuransi. Banyak perusahaan menghindari Laut Merah yang terbukti menjadi urusan mahal.

(***)