RIAU24.COM -  Beberapa waktu lalu viral 'jam piket' organ tubuh yang menentukan jadwal kerja organ di pagi, siang dan malam hari. Rupanya jam piket organ tubuh itu didasari pada pengobatan tradisional China.  Dikutip dari Healthline, berakar dari pengobatan tradisional China, 'jam tubuh' didasarkan pada gagasan bahwa seseorang dapat memaksimalkan energi dan organ tertentu dengan menggunakannya saat berada pada puncaknya. Puncak masing-masing organ dalam tubuh berbeda-beda.

Misalnya, paru-paru berada pada kondisi puncaknya antara jam 3 pagi dan 5 pagi setiap hari.

Untuk memahami jam tubuh dalam pengobatan China, pertama-tama perlu memahami konsep qi. Singkatnya, qi adalah kata yang digunakan dalam pengobatan Tiongkok untuk menggambarkan energi. Qi terdiri dari energi dalam segala arti. Misalnya, Bumi memiliki qi, begitu pula tubuh, bahkan pikiran dan emosi.

Penting juga untuk dipahami bahwa qi selalu berubah-ubah. Ia terus bertransformasi saat bergerak di dalam tubuh atau antara manusia dan benda.

Jam tubuh dalam pengobatan China dibangun berdasarkan konsep qi. Selama 24 jam, qi diperkirakan bergerak dalam interval 2 jam ke seluruh sistem organ. Saat seseorang tidur, qi diyakini menarik ke dalam untuk memulihkan tubuh sepenuhnya.

Salah satu interval 2 jam yang paling penting adalah antara jam 1 pagi dan 3 pagi, yaitu saat hati diyakini sedang membersihkan darah. Pada periode waktu inilah tubuh mulai mempersiapkan qi untuk keluar lagi dari tubuh.
Dengan menganut konsep jam tubuh China, diyakini bahwa potensi organ dan fungsi tubuh dapat dioptimalkan saat berada pada puncaknya.

Misalnya, menurut jam tubuh China, paru-paru mencapai puncaknya antara jam 3 pagi dan 5 pagi. Bangun pagi untuk berolahraga pagi pada waktu tersebut dapat membantu Anda memaksimalkan potensi organ-organ tersebut.

Valid nggak sih?

Perlu dicatat bahwa hanya ada sedikit penelitian ilmiah yang mengetahui apakah jam tubuh di China akurat, serta apakah meresepkan interval waktu 2 jam ini dapat membantu memaksimalkan penggunaan organ.

Meski begitu, bukan berarti tubuh kehilangan jam internalnya. Ada banyak penelitian yang mendukung anggapan bahwa tubuh manusia memiliki jam biologis, yang memengaruhi segala hal mulai dari tidur hingga performa atletik.

Tubuh juga memiliki ritme sirkadian, yang membantu pengaturan suhu tubuh, kebiasaan makan dan pencernaan, serta fungsi tubuh lainnya. ***