Anies-Cak Imin Berduka, Tiga Pejuang Perubahan Meninggal di Kampanye Akbar JIS 

Zuratul 13 Feb 2024, 09:37
Anies-Cak Imin Berduka, Tiga Pejuang Perubahan Meninggal di Kampanye Akbar JIS. (X/Foto)
Anies-Cak Imin Berduka, Tiga Pejuang Perubahan Meninggal di Kampanye Akbar JIS. (X/Foto)

RIAU24.COM -Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengakui ada tiga orang pendukungnya meninggal dunia ketika menghadiri kampanye akbar pemungkasnya bertajuk 'Ber1 Berani Berubah'. 

Kampanye akbar ini digelar di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (10/2) lalu.

Ketiga pendukung Anies yang meninggal itu bernama Dachyar (58 tahun), Agus Rohendi (57 tahun) dan Syaifudin (62 tahun).

"Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya tiga pejuang perubahan di Kumpul Akbar Ber1 Berani Berubah di JIS pada Sabtu 10 Februari 2024. Kami mendoakan agar ketiga almarhum husnul khatimah dan keluarga diberikan kesabaran," ujar Anies dalam keterangan resminya, Selasa (12/2).

Bagi Anies, ketiganya merupakan nama-nama yang tidak dikenal, tetapi telah berjuang dengan ikhlas hingga mengorbankan hidupnya demi terwujudnya perubahan di Indonesia.

"Insyaallah Pak Dachyar, Pak Agus Rohendi, dan Pak Syaifudin akan menjadi batu penjuru untuk terwujudnya Indonesia adil makmur untuk semua, untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Anies.

Anies juga menyempatkan diri untuk takziah ke kediaman Syaifudin di Jalan Dasa Raya, Gandaria Utara, Jakarta Selatan, Senin malam (12/2).

Anies menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan merasa bahwa Syaifudin merupakan salah satu di antara banyaknya orang baik yang datang ke JIS pada waktu itu.

"Insyaallah beliau orang baik, karena yang datang ke JIS kemarin kami saksikan mereka orang-orang baik yang saling tolong menolong, dan beliau adalah salah satunya," terang Anies.

Sementara itu, Wakil Deputi Tenaga Kesehatan Timnas AMIN Berlian Idris mengungkapkan kronologi meninggalnya tiga pendukung Anies tersebut.

Almarhum Dachyar yang tinggal di Bekasi, sempat dibawa ke Pos Kesehatan oleh petugas pengamanan karena tidak sadar saat sedang naik tangga di JIS.

"Berdasarkan keterangan keluarga, sebelumnya pasien sering mengeluh nyeri sekitar ulu hati dan selama ini dikira sakit maag atau asam lambung," ujar Berlian.

"Pasien dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso dengan ambulans sambil tetap dilakukan RJP. Pasien dinyatakan meninggal dunia di IGD RSPI Sulianti Saroso dan diduga kuat mengalami serangan jantung sebagai sebab kematian," kata dia.

Sementara Agus Rohendi (57), yang berasal dari Bandung ditemukan tidak sadarkan diri di lantai 1 Zona Selatan.

"Tim kesehatan segera melakukan RJP, memasang infus, dan memberikan obat-obatan. Pasien kemudian dirujuk dengan ambulans sambil tetap dilakukan RJP. Pasien dinyatakan meninggal dunia di IGD RSPI Sulianti Saroso. Sebab kematian pasien juga diduga kuat serangan jantung," ucapnya.

Kemudian Syaifudin (62) dari Jakarta Selatan ditemukan tergeletak di jalan di luar JIS. 

Tim kesehatan, kata Berlian, langsung memberikan pertolongan dengan melakukan RJP dan segera merujuk pasien dengan ambulans ke RS Royal Progress.

"Sambil tetap memberikan pengobatan di dalam ambulans. Pasien dinyatakan meninggal dunia di IGD RS Royal Progress. Penyebab kematian juga diduga kuat serangan jantung," kata Berlian.

(***)