Toyota Umumkan Perubahan Kepemimpinan di Daihatsu Menyusul Skandal Uji Keselamatan

Amastya 14 Feb 2024, 22:12
Toyota /X
Toyota /X

RIAU24.COM - Menanggapi pengungkapan tes keselamatan tabrakan yang dicurangi, Toyota Motor Corp mengumumkan perubahan kepemimpinan yang signifikan dalam Daihatsu Motor, dengan presiden dan ketua akan mengundurkan diri.

Perkembangan ini terjadi hampir setahun setelah Daihatsu mengungkapkan manipulasi tes keselamatan, menandai momen penting bagi unit mobil kecil karena Toyota berusaha untuk mengembalikan reputasi merek sebagai salah satu produsen mobil kompak terkemuka di Jepang.

Langkah ini menandakan salah satu perubahan paling signifikan dalam perusahaan sejak skandal itu muncul.

Upaya Toyota untuk mengembalikan posisi Daihatsu selaras dengan tujuannya yang lebih luas untuk mengatasi masalah tata kelola di seluruh afiliasinya, termasuk pembuat truk Hino Motors dan Toyota Industries.

Tantangan-tantangan ini telah mendorong permintaan maaf dari Ketua Toyota Akio Toyoda, mengakui parahnya situasi.

Toyota tidak membuang waktu untuk mengumumkan penggantian eksekutif yang keluar di Daihatsu.

Masahiro Inoue, yang saat ini menjabat sebagai chief executive officer untuk kawasan Amerika Latin dan Karibia, dijadwalkan untuk mengambil peran presiden efektif 1 Maret.

Langkah ini mencerminkan pendekatan proaktif Toyota untuk menanamkan kepemimpinan dan arahan baru dalam diri Daihatsu.

Sementara itu, posisi ketua akan tetap kosong, menunjukkan struktur kepemimpinan yang ramping bergerak maju.

Sementara beberapa orang mungkin menafsirkan perubahan kepemimpinan ini sebagai tindakan disipliner, Chief Executive Toyota Koji Sato menekankan bahwa reorganisasi dalam Daihatsu bukan semata-mata tanggapan terhadap kesalahan melainkan keputusan strategis.

Presiden yang akan keluar, Soichiro Okudaira, membawa hampir empat dekade pengalaman di Toyota ke perannya di Daihatsu, dengan asumsi kepresidenan pada tahun 2017 setelah akuisisi penuh oleh Toyota.

Masa jabatan ini menggarisbawahi ikatan yang mendalam antara kedua perusahaan.

Signifikansi Daihatsu dalam operasi Toyota yang lebih luas sangat penting, terhitung 7 persen dari total penjualan grup konglomerat pada tahun 2023.

Meskipun demikian, penyimpangan sertifikasi keselamatan mengharuskan tindakan untuk mengatasi masalah ini, termasuk penghapusan Daihatsu dari Commercial Japan Partnership Technologies (CJPT).

Kemitraan ini, awalnya didirikan oleh Toyota, Hino, dan Isuzu Motors untuk pengembangan teknologi dalam kendaraan komersial, melihat partisipasi Daihatsu bersama Suzuki Motor.

Keputusan untuk mentransfer 10 persen saham ekuitas Daihatsu di CJPT ke Toyota menggarisbawahi gawatnya situasi.

(***)