Megan Fox Disebut Xenophobia, Riwayat Kesehatan Mentalnya Kembali Disorot

Devi 17 Feb 2024, 12:20
Megan Fox Disebut Xenophobia, Riwayat Kesehatan Mentalnya Kembali Disorot
Megan Fox Disebut Xenophobia, Riwayat Kesehatan Mentalnya Kembali Disorot

RIAU24.COM -  Baru-baru ini Megan Fox dituding xenophobia pasca mengunggah foto di laman media sosial Instagram pribadinya. Pasalnya, penampilan aktris Transformers tersebut dinilai mirip dengan boneka di Ukraina hingga boneka seks asli yang biasanya terpampang di Jepang. Dirinya kemudian buka suara dan memberikan klarifikasi.

"Demi Tuhan. Bukan itu yang saya maksud. Wanita Ukraina itu seksi dan menurutku boneka tiup itu juga seksi. Biarkan seorang gadis berpose lelucon demi hal positif," tulisnya.

Meghan Fox kala itu tengah berfoto di klub bersama tunangannya Machine Gun Kelly, Taylor Swift, dan pacarnya, bintang NFL Travis Kelce. Foto itu menjadi viral dan beberapa penggemar berspekulasi bahwa Fox yang berusia 37 tahun terlihat sangat berbeda dan telah menjalani operasi plastik yang serius.

Aktor Jennifer's Body menanggapi kritik di Instagram dengan mengatakan itu adalah foto bayangan ponsel yang tampak seperti boneka ledakan Ukraina. Dia kemudian membagikan dua foto dirinya pada malam yang sama dalam pencahayaan berbeda, meyakinkan orang-orang bahwa bayangan gelap telah membuat fitur wajahnya tampak lebih jelas.

"Ya Tuhan, teman-teman terlihat betapa berbedanya aku, tidak terlihat mirip sama sekali," tambahnya.

Referensi Fox ke Ukraina dan Jepang diberi label kontroversial oleh penggemar, salah satunya ramai dibahas di X/Twitter.

"Komentar xenophobia yang menjijikkan dari Megan Fox. Perempuan Ukraina berada di tengah perang: perempuan Ukraina berjuang untuk hidup mereka."

Influencer terkenal asal Rusia, Polina Pushkareva, mengomentari gambar tersebut dan menulis: "Saya rasa xenofobia terhadap orang Eropa Timur masih menjadi hal yang lazim di Hollywood."

"Aneh sekali postingannya," imbuh yang lain.

Dalam wawancara dengan Sports Illustrated tahun lalu, aktor tersebut berbagi pengalamannya dengan body dysmorphic. "Saya mengalami body dysmorphic," jelasnya. "Saya tidak pernah melihat diri saya seperti orang lain melihat saya. Tidak pernah ada titik dalam hidup saya di mana saya mencintai tubuh saya, tidak akan pernah."

Gangguan dismorfik tubuh adalah kondisi kesehatan mental saat Anda tidak bisa berhenti memikirkan satu atau lebih cacat hingga kekurangan pada penampilan Anda, menurut Mayo Clinic.

Saat wawancara dengan British GQ Style di Oktober 2021, Fox pertama kali mengungkapkan bahwa dia mengalami body dysmorphic. Dia juga mencatat bahwa meskipun pria tertarik dengan penampilannya, mereka juga membuat asumsi yang salah tentang penampilannya.

"Kita mungkin melihat seseorang dan berpikir, 'Orang itu sangat cantik. Hidup mereka pasti sangat mudah.' Kemungkinan besar mereka tidak merasa seperti itu terhadap diri mereka sendiri," katanya.

"Ya, saya mengalami body dysmorphic. Saya memiliki banyak rasa tidak aman yang mendalam."

Lantas Apa Itu Xenophobia?

Dalam laman The University of Edinburgh, xenophobia diartikan sebagai ketakutan terhadap orang asing, ketakutan atau kebencian terhadap orang yang dianggap berbeda dengan diri sendiri. Hal ini dapat didasarkan pada ras, etnis, kebangsaan, agama, atau ciri pembeda lainnya seseorang.

Xenophobia dan rasisme serupa karena keduanya berakar pada diskriminasi, tetapi xenophobia biasanya mengacu pada kebangsaan dan budaya seseorang, bukan hanya ras atau etnisnya saja. ***