Jokowi Tambah 9,55 Juta Ton Pupuk Subsidi Disaat Harga Beras Meroket Tinggi Sepanjang Sejarah RI 

Zuratul 27 Feb 2024, 14:52
Jokowi Tambah 9,55 Juta Ton Pupuk Subsidi Disaat Harga Beras Meroket Tinggi Sepanjang Sejarah RI.
Jokowi Tambah 9,55 Juta Ton Pupuk Subsidi Disaat Harga Beras Meroket Tinggi Sepanjang Sejarah RI.

RIAU24.COM -Pemerintah berencana menambah jumlah subsidi pupuk dan memberikan diskon pupuk nonsubsidi kepada petani. 

Hal ini sebagai menanggapi lonjakan harga beras belakangan ini. 

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Hal itu, kata Airlangga, sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi

“Maka tadi diputuskan, subsidi pupuk di tambahkan menjadi Rp 14 triliun,” ujarnya, di Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 26 Februari 2024.

Selain itu, pemerintah juga merencanakan diskon pupuk nonsubsidi, memungkinkan petani mendapatkan pupuk dengan harga lebih terjangkau, sekitar 40 persen dari harga normal.

“Kemudian tadi saya usulkan dan Bapak Presiden menyetujui bahwa nanti pupuk non subsidi itu akan diberikan diskon, kira kira 40 persen, sehingga kebutuhan pupuk bisa disediakan secara masif,” kata Airlangga.

Ia juga menjelaskan bahwa distribusi pupuk telah dimudahkan dengan menggunakan KTP (Kartu Tanda Penduduk). 

Dengan begitu, diharapkan kebutuhan pupuk bisa dipenuhi dan mendukung produksi beras di semester kedua tahun ini.

“Kemudian juga ada perbaikan distribusi iadi boleh dengan KTP, kartu tani, kemudian juga kalau subsidinya sudah bisa turn permintaan petani bisa dipenuhi di awal, jadi berapapun dia minta bisa kita penuhi,” ujar Airlangga.

Sementara itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, juga menjelaskan langkah-langkah lain yang diambil pemerintah untuk menjaga produksi beras. 

“Diputuskan dalam rapat atas arahan dan keputusan bapak Presiden, jumlah kuantum pupuk dari anggaran 2024 4,7 juta ton dinaikkan menjadi 9,55 juta ton,” kata Amran.

Amran menambahkan bahwa perkiraan produksi beras pada Maret-April-Mei 2024 seharusnya mencukupi, dengan hasil panen dari penanaman Desember 2023-Januari 2024 yang mencapai 3,5 juta ton.

Langkah-langkah ini diambil untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan pupuk dan produksi beras.

“Tanaman kita di bulan Desember Januari Februari itu kurang lebih di atas 1 juta hektare artinya apa produksinya itu 3,5 juta ton diperkirakan di bulan Maret,” tuturnya.

Terakhir, terkait diskon harga pupuk nonsubsidi, pihaknya masih berkoordinasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir, namun dipastikan bahwa hal tersebut sudah disetujui oleh Presiden Jokowi

“InsyaAllah ada diskon nanti, tanya Pak Menteri BUMN. Tapi kebahagiaan kami hari ini, seluruh harapan petani di Indonesia dipenuhi diputuskan di ratas tadi, pupuk naik dua kali lipat jumlah kuantumnya,” kata Amran.

(***)