Tentara Israel Akui Tembaki Warga Palestina yang Berebut Makanan, Dianggap Berbahaya Bagi Pasukan 

Zuratul 1 Mar 2024, 14:44
Tentara Israel Akui Tembaki Warga Palestina yang Berebut Makanan, Dianggap Berbahaya Bagi Pasukan. (SS/Folha)
Tentara Israel Akui Tembaki Warga Palestina yang Berebut Makanan, Dianggap Berbahaya Bagi Pasukan. (SS/Folha)

RIAU24.COM -Israel mengakui bahwa pasukan militer mereka telah membunuh warga Gaza yang sedang mengantre bantuan makanan di Gaza, Kamis (29/2). 

Menurut sumber anonim militer Israel, insiden itu terjadi di dekatr "Koridor Kemanusiaan" di Gaza Selatan. 

Sumber tersebut menyebutkan serangan terjadi saat sejumlah warga Palestina mendekati pasukan Israel mengawasi keluar-masuk truk bantuan ke Kota Gaza. 

Kondisi itu, kata dia, menimbulkan bahaya bagi pasukan sehingga personel melepas tembakan, demikian dikutip Anadolu Agency, Jumat (1/3).

Sementara itu, tentara Israel juga mengklaim kerusuhan terjadi saat mereka mencoba mendistribusikan bantuan.

Militer Israel juga menyatakan dari hasil penyelidikan awal ditemukan beberapa warga Palestina mendekati salah satu pos pemeriksaan tentara Israel.

Pasukan, lanjut mereka, telah melepas tembakan peringatan tetapi warga terus merangsek. Pasukan kemudian menembaki kaki warga.

Kendati demikian seorang saksi di Kota Gaza yang tak disebutkan namanya, menyebutkan kekacauan terjadi saat ribuan orang berkerumun menuju truk bantuan di bundaran Nabulsi. 

Tak lama setelah itu, tentara Israel menembaki kerumunan karena "orang-orang terlalu dekat" dengan tank.

Seorang warga Gaza lainnya, Ali Awad Ashqir, yang mengaku pergi mencari makanan untuk keluarganya yang kelaparan, menyebut telah menunggu selama dua jam sampai truk mulai berdatangan.

"Saat mereka tiba, tentara pendudukan [Israel] menembakkan peluru artileri dan senjata," kata dia kepada AFP.

Pembunuhan massal Israel yang menewaskan 112 orang di Gaza ini memicu kecaman keras dari sejumlah negara. 

Perserikatan Bangsa Bangsa, Arab Saudi, Yordania, hingga Mesir mengutuk serangan tersebut, yang juga melukai lebih dari 700 orang. 

Kini warga Palestina yang tewas dan terluka dibawa ke beberapa rumah sakit di Gaza utara, termasuk Rumah Sakit Al-Shifa, Rumah Sakit Kamal Adwan, dan Rumah Sakit Al-Ahli Arab.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan Al-Shifa dan rumah sakit lain di Gaza utara mengalami kerusakan parah sejak agresi Israel dimulai, dan hampir tidak berfungsi akibat kekurangan bahan bakar dan pasokan.

(***)