Putin Ancam Negara Barat, Sebut Rusia Siap Perang Nuklir dengan Ukraina

Rizka 13 Mar 2024, 14:33
Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin

RIAU24.COM Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya siap sepenuhnya untuk perang nuklir. Ini ia lontarkan sebagai peringatan terbaru untuk negara-negara Barat terkait perang yang terus berkecamuk di Ukraina

Jika Amerika Serikat (AS) mengirimkan pasukannya ke Ukraina, yang sedang diinvasi Rusia, maka menurut Putin, hal itu akan dianggap sebagai eskalasi perang yang signifikan. Demikian seperti dilansir Reuters, Rabu (13/3).

Putin, dalam komentarnya pada Rabu (13/3) waktu setempat, juga mengatakan bahwa skenario perang nuklir tidak "terburu-buru" dan menyatakan dirinya saat ini tidak melihat perlunya penggunaan senjata nuklir di Ukraina.

Komentar itu disampaikan beberapa hari sebelum pemilu Rusia digelar pada 15-17 Maret, yang diprediksi akan memberikan kekuasaan enam tahun lagi bagi Putin.

"Dari sudut pandang teknis militer, kami tentu saja siap," tegas Putin (71) saat menjawab pertanyaan televisi Rossiya-1 dan kantor berita RIA ketika ditanya apakah Rusia benar-benar siap menghadapi perang nuklir.

Lebih lanjut, Putin menyebut AS memahami jika mereka mengerahkan pasukan militer di wilayah Rusia, atau Ukraina, maka Moskow akan menganggap langkah semacam itu sebagai intervensi.

"(Di Amerika Serikat) Terdapat cukup banyak spesialis di bidang hubungan Rusia-Amerika dan di bidang pengendalian strategis. Oleh karena itu, saya tidak berpikir bahwa segala sesuatu di sini sedang terburu-buru menuju hal tersebut (konfrontasi nuklir), namun kami siap untuk itu," ucapnya.

Perang di Ukraina telah memicu krisis terdalam untuk hubungan Rusia dengan negara-negara Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962 silam. Putin telah beberapa kali memperingatkan negara-negara Barat soal risiko memprovokasi perang nuklir jika mereka mengirimkan pasukan untuk bertempur di wilayah Ukraina.

Dalam wawancara tersebut, Putin menegaskan kembali bahwa penggunaan senjata nuklir diuraikan dalam doktrin nuklir Kremlin, kebijakannya mengatur keadaan di mana Rusia mungkin menggunakan senjatanya.

"Senjata ada untuk digunakan. Kami memiliki prinsip kami sendiri," ucapnya.

Namun demikian, Putin juga mengatakan bahwa Rusia tidak pernah menghadapi kebutuhan untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina, di mana konflik berkobar sejak Februari 2022 saat Rusia melancarkan invasi militernya.

"Mengapa kita perlu menggunakan senjata pemusnah massal? Tidak pernah ada kebutuhan seperti itu," tandasnya.