Mendag Zulhas Ungkap Biar Kerok Sebab Harga Beras Mahal ke DPR RI 

Zuratul 14 Mar 2024, 09:40
Mendag Zulhas Ungkap Biar Kerok Sebab Harga Beras Mahal ke DPR RI 
Mendag Zulhas Ungkap Biar Kerok Sebab Harga Beras Mahal ke DPR RI 

RIAU24.COM - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas akhirnya buka suara soal kenaikan harga beras di bulan Ramadan. 

Tak hanya beras, kenaikan harga bahan juga merember ke komoditas lainnya seperti daging ayam dan telur. 

Terkhusus soal beras, ia memaparkan kenaikan harga terjadi pada jenis medium di atas Rp14.000/kg dan premium di atas Rp16.000/kg karena fenomena El Nino dan musim kemarau panjang yang menyebabkan musim tanam dan panen raya bergeser. 

"Jadi harusnya kita Januari - Februari sudah panen raya ini panen rayanya mundur. Kira-kira sekarang sudah tapi belum panen kemungkinan April dan Mei," ujarnya saat rapat dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Zulhas melanjutkan, karena musim tanam dan panen yang bergeser maka ketersediaan beras lokal sangat sedikit sehingga memicu kenaikan harga. 

Dia menambahkan fenomena kenaikan harga beras bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi di seluruh dunia.

"Kalau yang tanam sedikit yang punya irigasi yang kuat saja jadi musim tanam bergeser panen bergeser. Nggak hanya kita tapi di seluruh dunia," sebutnya.

Namun, pemerintah bergerak cepat dengan melakukan impor beras. Adapun realisasi impor beras Bulog pada tahun ini baru 500 ribu ton, dari kuota 3,6 juta ton. 

Beras-beras impor ini untuk menambah kekuatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang akan disalurkan ke pasaran.

"Oleh karena itu beras di pasar dibanjiri beras SPHP dan medium yang harganya dijamin pemerintah. SPHP Rp 11.000 kurang sedikit dan beras medium di harga Rp 14.000," ungkapnya.

Sementara, untuk telur dan ayam yang harganya juga sempat melonjak kini sudah mulai menurun. 

Penyebab kenaikan harga kedua komoditas ini karena kenaikan harga jagung di petani yang sebelumnya sempat menyentuh Rp 8.000/kg, kini harganya berangsur turun menjadi Rp 5.200/kg di pabrik.

"Di terima di pabrik Rp 5.200 itu yang mitra. Kalau tak mitra lebih murah lagi. Makanya sekarang harga jagung antara Rp 3.000-4.000, nggak rugi," imbuhnya.

Untuk harga telur, kata Zulhas, saat ini berada di kisaran harga Rp 30.000-31.000/kg. Sementara harga ayam juga sudah turun dari sebelummya Rp 43.000-45.000 menjadi Rp 39.000/kg.

"Karena pakan 50% dari jagung. Jadi kalau jagung naik harga telur dan ayam naik," pungkasnya.

(***)