RIAU24.COM - Banyak orang yang masih bingung menentukan waktu berolahraga selama bulan puasa. Hal ini penting untuk menjaga kebugaran agar tetap fit dan sehat selama bulan Ramadan.

Setelah sholat Tarawih menjadi salah satu waktu yang paling banyak digunakan untuk berolahraga. Namun, apakah waktu ini adalah pilihan yang tepat?

Spesialis kedokteran olahraga Mayapada Hospital dr Taufan Favian Reyhan, SpKO menuturkan olahraga setelah sholat tarawih sebenarnya boleh-boleh saja, namun dengan beberapa catatan. Ia menuturkan bahwa olahraga setelah sholat tarawih dapat memperpendek durasi tidur.

Padahal pada saat dini hari masyarakat sudah harus bangun lagi untuk sahur. Ini juga belum ditambah dari efek olahraga malam yang cenderung akan membuat lebih sulit tidur, hingga akhirnya tertunda dan durasi tidur semakin pendek.

"Kalau di bulan Ramadan dia harus bangun jam tiga pagi untuk menyiapkan sahur. Kalau bulan lain mungkin bangun baru subuh atau mungkin lebih dari subuh jam enam atau tujuh pagi. Jadi balik lagi pertimbangan tidurnya itu yang membedakan," kata dr Taufan, Jumat (15/3/2024).

Oleh karena itu, jika tetap ingin berolahraga setelah sholat Tarawih, ada baiknya menyediakan waktu lain untuk tidur agar akumulasi kelelahan tidak berlebihan. Hal ini juga penting untuk mencegah terjadinya overtraining yang berbahaya.

"Sediakan waktu untuk napping atau istirahat siang. Sekitar 40 menit paling tidak, jadi kita tidak punya akumulasi kelelahan yang selama panjang itu. Karena kita nggak mau cedera karena overtraining," ungkap dr Taufan.

Berikut ini adalah beberapa tanda overtraining yang harus diwaspadai ketika berolahraga selama bulan puasa:

• Tidak terjadinya peningkatan kemampuan (kecepatan dan kekuatan).
• Heart rate menjadi lebih tinggi.
• Merasakan lelah yang berlebihan.
• Perubahan suasana hati atau mood saat berolahraga.