Demokrasi Indonesia Tak Boleh Mundur Hanya Karena Politik Dinasti

Azhar 17 Mar 2024, 23:47
Juru Bicara Timnas Amin, Billy David. Sumber: kompas.id
Juru Bicara Timnas Amin, Billy David. Sumber: kompas.id

RIAU24.COM - Juru Bicara Timnas Amin, Billy David Nerotumilena berharap kabar majunya menantu Presiden Joko Widodo, Erina Gudono, dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sleman tak boleh membuat demokrasi Indonesia mundur.

"Politik dinasti kencang dilakukan, bahkan saat ini bukan hanya satu-dua, tapi hampir semua anggota keluarga diisukan bakal terlibat Pilkada, jadi kita patut mempertanyakan, ada motif apa di balik itu," sebutnya.

Tambahnya, isu majunya istri Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, terkesan untuk melanggengkan dinasti politik Jokowi.

Demokrasi seharusnya mendorong partisipasi yang adil dan merata dari semua warga negara, tanpa memandang status atau hubungan keluarga.

"Kita tidak ingin kedewasaan demokrasi kita dimundurkan lagi oleh yang semacam ini, dan tentu cepat atau lambat kita akan melihat pertentangan dari publik, baik kalangan profesional, akademisi, atau rakyat pada umumnya," sebutnya.

Meksipun seperti itu, dia memahami setiap warga negara yang memenuhi syarat berhak mencalonkan diri dan dipilih dalam kontestasi pemilihan umum, termasuk Pilkada.

"Kami melihat polemik ini dalam kacamata praduga yang baik, silahkan saja kalau memang berkompeten," sebutnya.