Jenazah Berserakan di RS Al Shifa Gaza, Bau Mayat Membusuk Tercium di Mana-mana

Devi 8 Apr 2024, 20:06
Jenazah Berserakan di RS Al Shifa Gaza, Bau Mayat Membusuk Tercium di Mana-mana
Jenazah Berserakan di RS Al Shifa Gaza, Bau Mayat Membusuk Tercium di Mana-mana

RIAU24.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan rumah sakit terbesar di Gaza, Al Shifa, telah hancur menjadi abu akibat pengepungan dan serangan Israel. Terlebih, banyak mayat berserakan di halaman rumah sakit tersebut.

Staf WHO yang mendapatkan akses ke fasilitas yang hancur menggambarkan pemandangan mengerikan dari mayat yang hanya terkubur sebagian, anggota tubuh jenazah yang menonjol, serta bau busuk dari mayat yang membusuk.

Mereka menemukan kehancuran besar-besaran dan mendapat laporan bahwa pasien ditahan dalam kondisi yang sangat buruk selama pengepungan tentara Israel, dan beberapa orang meninggal.

"WHO dan mitranya berhasil mencapai Al-Shifa - yang pernah menjadi tulang punggung sistem kesehatan di Gaza, yang kini hanya berupa kuburan manusia setelah pengepungan terakhir," tulis Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di X, dikutip dari ABC News.

"Banyak jenazah yang terkubur sebagian dengan anggota badannya terlihat," katanya.

Selama kunjungan ke RS tersebut, staf WHO juga menyaksikan sebagian besar di kompleks rumah sakit tersebut hancur parah, dan sebagian besar aset rusak bahkan menjadi abu.

"Rusak total. Ada bau limbah dan mayat-mayat yang membusuk di sekitar saya," kata Dr Ayadil Saparbekov, ketua tim Kedaruratan Kesehatan WHO.

Tak hanya itu, WHO juga mengatakan pejabat direktur rumah sakit telah menggambarkan bagaimana pasien ditahan dalam kondisi yang sangat buruk selama pengepungan tentara Israel.

"Mereka mengalami kekurangan makanan, air, layanan kesehatan, kebersihan dan sanitasi, dan terpaksa pindah ke bangunan lain di bawah todongan senjata," katanya.

"Setidaknya 20 pasien dilaporkan meninggal, karena kurangnya akses terhadap perawatan dan terbatasnya pergerakan yang diperbolehkan bagi petugas kesehatan," lanjutnya.

Sebelumnya, pasukan tentara Israel mundur dari rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada hari Senin (1/4), setelah melakukan operasi militer selama dua minggu. Selama waktu tersebut, dikatakan mereka telah memerangi militan Palestina di dalam kompleks medis paling penting di wilayah Palestina.

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza pada Kamis (4/4) mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel yang masih berlangsung telah menembus 33.000 orang. ***