3 Putra dan Cucu Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

Amastya 11 Apr 2024, 10:34
Gambar menunjukkan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh /X
Gambar menunjukkan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh /X

RIAU24.COM Pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh mengonfirmasi bahwa tiga putranya dan sejumlah cucunya telah tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada hari Rabu (10 April), dalam sebuah wawancara.

Dia juga menuduh Israel bertindak dalam semangat balas dendam dan pembunuhan.

Haniyeh, 61, yang berbasis di Qatar, memiliki 13 putra dan putri menurut sumber-sumber Hamas.

“Darah anak-anak saya tidak lebih berharga daripada darah rakyat kita,” kata Haniyeh.

Haniyeh, yang ditunjuk untuk menduduki jabatan puncak Hamas pada 2017, melakukan perjalanan antara Turki dan ibu kota Qatar, Doha, untuk menghindari pembatasan perjalanan yang diberlakukan Israel di Gaza dan telah bertindak sebagai negosiator dalam negosiasi gencatan senjata serta dengan sekutu utama Hamas, Iran.

Serangan Israel di Gaza

Tiga putra – Hazem, Amir dan Mohammad – dari pemimpin Hamas tewas setelah mobil yang mereka tumpangi dibom di kamp Al-Shati Gaza, kata kelompok militan Palestina, menurut Reuters.

Sebuah laporan oleh media Hamas juga mengatakan bahwa dua cucu Haniyeh juga tewas dalam serangan itu dan yang ketiga terluka.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera Arab, pemimpin Hamas mengonfirmasi kematian putra-putranya dengan mengatakan bahwa mereka mati syahid di jalan untuk membebaskan Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.

"Melalui darah para martir dan rasa sakit yang terluka, kita menciptakan harapan, kita menciptakan masa depan, kita menciptakan kemerdekaan dan kebebasan bagi rakyat dan bangsa kita," kata Haniyeh.

Dia juga mengatakan sekitar 60 anggota keluarganya, termasuk keponakan, telah tewas sejak awal perang.

"Musuh percaya bahwa dengan menargetkan keluarga para pemimpin, itu akan mendorong mereka untuk melepaskan tuntutan rakyat kami," kata Haniyeh.

“Menambahkan bahwa siapa pun yang percaya bahwa menargetkan anak-anak saya akan mendorong Hamas untuk mengubah posisinya adalah khayalan,” tambahnya.

Pemimpin Hamas saat ini tinggal di Qatar di pengasingan dan berasal dari Shati.

Khususnya, Haniyeh telah menjadi wajah yang berbicara keras dari diplomasi internasional kelompok militan Palestina di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza.

Putra tertua pemimpin Hamas, Abdel-Salam Haniyeh, turun ke Facebook dan mengonfirmasi kematian tiga saudara laki-lakinya.

"Terima kasih kepada Tuhan yang menghormati kami dengan kesyahidan saudara-saudara saya, Hazem, Amir dan Mohammad dan anak-anak mereka,” pungkasnya.

Militer Israel mengonfirmasi kematian

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk media Arab, Avichay Adraee, dalam sebuah posting di X, mengonfirmasi pembunuhan tiga putra pemimpin Hamas.

"IDF dan Dinas Keamanan Umum melenyapkan tiga anggota sayap militer Hamas di Jalur Gaza tengah. Ketiga anggota itu adalah putra Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas," kata Adraee.

(***)