Wanita Ini Punya Tumor Sebesar Semangka di Lehernya, Begini Penampakannya

Devi 14 Apr 2024, 15:05
Wanita Ini Punya Tumor Sebesar Semangka di Lehernya, Begini Penampakannya
Wanita Ini Punya Tumor Sebesar Semangka di Lehernya, Begini Penampakannya

RIAU24.COM - Seorang wanita asal Jerman mengalami kondisi langka yang membuatnya memiliki tumor seukuran semangka di lehernya. Saking besarnya, tumor itu bahkan terjuntai hingga pahanya.

Alexandra (30) pertama kali menyadari keberadaan tumor tersebut saat duduk di bangku sekolah dasar. Kala itu, tumornya baru seukuran kacang hazelnut.

Seiring waktu, ukuran tumor semakin membesar. Ketika Alexandra berusia 15 tahun, tumor tersebut sudah seukuran jeruk bali. Kini di usia 30 tahun, tumor itu sudah seukuran buah semangka dan terjuntai hingga pahanya.

Selain mengganggu mobilitasnya, tumor tersebut juga memberikan tekanan yang sangat besar pada tenggorokan Alexandra. Akibatnya, wanita asal Goppingen itu kerap mengalami kesulitan bernapas.

"Berat (tumor) itu seperti memiliki sebuah tas yang tidak bisa Anda bawa di bahu. Hanya di leher," ujar Alexandra dikutip dari Daily Mail.

Setelah diperiksa, Alexandra ternyata mengidap NF-1 neurofibromatosis. NF-1 neurofibromatosis adalah sebuah kondisi langka yang hanya diidap oleh sekitar 0,03 persen orang di dunia. Artinya, hanya ada satu dari 3.000 orang yang mengidap penyakit tersebut.

NF-1 neurofibromatosis sendiri disebabkan oleh mutasi pada gen bernama NF-1. Gen tersebut berfungsi mengatur protein yang mengatur pertumbuhan sel dan menekan tumor.

Alexandra mengaku tumor tersebut membuatnya hidup dengan penuh ketergantungan. Dia tidak bisa bekerja dan harus tinggal bersama dengan orang tuanya.

Bahkan, ayah Alexandra harus berjalan di belakangnya untuk menjaga agar tumor tersebut tidak terbentur sesuatu. Pasalnya, kulit tumor tersebut sangat sensitif dan rentan terkena infeksi.

Operasi pengangkatan tumor pun tidak bisa menjadi opsi untuk mengatasi kondisinya. Alexandra khawatir operasi pengangkatan dapat membuatnya lumpuh lantaran tumor sudah menempel di sumsum tulang belakangnya.

Selain itu, dia juga khawatir operasi dapat membuatnya mengalami perdarahan hebat mengingat jumlah darah yang ada pada tumor tersebut.

"Saya hanya berpikir itu tidak ada harapan. Tidak ada seorangpun yang dapat membantu saya," ucapnya.

Namun, Alexandra dipertemukan dengan ahli onkologi asal Amerika Serikat, dr Ryan Osborne. Setelah memeriksa kondisi Alexandra, dr Osborne mengatakan dia dapat membantu mengangkat tumor tersebut.

"Bagi saya ini hampir seperti keajaiban mendengar dokter berkata 'Saya rasa saya dapat membantu Anda. Saya dapat mengangkat tumornya setelah operasi," tutur Alexandra.

Setelah menjalani operasi selama enam jam, dr Osborne dan timnya berhasil mengendalikan perdarahan dan mengangkat seluruh tumor yang ada. Kini, Alexandra bisa melakukan hal-hal yang dilakukan oleh wanita seusianya, seperti berbelanja gaun.

"Saya merasakan begitu banyak kegembiraan sekarang. Ini lebih baik dari yang saya bayangkan. Saya membayangkan bagaimana jadinya tanpa tumor dan itu jauh lebih baik dari mimpi saya. Saya sangat senang memiliki leher yang normal," tandasnya. ***