Dampak Buruk Jika Israel Blokade Bantuan Makanan di Gaza, Ini Kata WHO
RIAU24.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan angka kekurangan gizi meningkat di Gaza. Bahkan, perawatan darurat untuk mengatasinya hampir habis dan kelaparan dapat berdampak jangka panjang pada satu generasi.
Hal ini merupakan salah satu dampak dari blokade pasokan ke daerah Gaza yang dilakukan Israel sejak awal Maret 2025. Berdasarkan pemantauan global, setengah juta orang di Gaza menghadapi kelaparan.
Perwakilan WHO untuk Wilayah Palestina Rik Peeperkorn mengatakan bahwa ia melihat anak-anak yang tampak beberapa tahun lebih muda dari usia mereka masuk rumah sakit Gaza utara. Di sana, lebih dari 20 persen anak-anak yang diperiksa didiagnosis kekurangan gizi akut.
"Apa yang kami lihat adalah tren peningkatan kekurangan gizi akut secara umum. Saya telah melihat seorang anak berusia lima tahun dan Anda mengatakan dia (terlihat seperti) baru berusia dua setengah tahun," beber Peeperkorn dikutip dari Reuters.
"Tanpa makanan bergizi yang cukup, air bersih, dan akses ke layanan kesehatan, seluruh generasi akan terpengaruh secara permanen," lanjutnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan angka kekurangan gizi meningkat di Gaza. Bahkan, perawatan darurat untuk mengatasinya hampir habis dan kelaparan dapat berdampak jangka panjang pada satu generasi.
Hal ini merupakan salah satu dampak dari blokade pasokan ke daerah Gaza yang dilakukan Israel sejak awal Maret 2025. Berdasarkan pemantauan global, setengah juta orang di Gaza menghadapi kelaparan.
Perwakilan WHO untuk Wilayah Palestina Rik Peeperkorn mengatakan bahwa ia melihat anak-anak yang tampak beberapa tahun lebih muda dari usia mereka masuk rumah sakit Gaza utara. Di sana, lebih dari 20 persen anak-anak yang diperiksa didiagnosis kekurangan gizi akut.
"Apa yang kami lihat adalah tren peningkatan kekurangan gizi akut secara umum. Saya telah melihat seorang anak berusia lima tahun dan Anda mengatakan dia (terlihat seperti) baru berusia dua setengah tahun," beber Peeperkorn dikutip dari Reuters.
"Tanpa makanan bergizi yang cukup, air bersih, dan akses ke layanan kesehatan, seluruh generasi akan terpengaruh secara permanen," lanjutnya. ***