Berkaca dari Kejadian Lamborghini Diogo Jota, Begini Tips Selamatkan Diri Saat Pecah Ban
RIAU24.COM - Kecelakaan yang melibatkan Diogo Jota terjadi karena dia mengalami pecah ban saat hendak menyalip mobil yang ada di depannya. Ia tewas bersama sang adik, Andre Silva.
Ketika ban pecah, pengemudi kemungkinan cuma punya sedikit waktu menyelamatkan diri. Maka dari itu pemahaman cara mengantisipasinya sangat perlu diketahui.
Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana pernah menjelaskan saat pengemudi menyadari ada gejala roda bermasalah maka yang harus dilakukan adalah tenang dan cermat menentukan tindakan. Poin ini penting guna menjaga keselamatan seluruh penumpang.
Menurut dia saat ban pecah di jalan dan merusak pengendalian, pengemudi sebaiknya tidak merespons dengan menekan satu pun pedal kopling, rem atau gas.
Kata dia ketika ban mendadak kehilangan tekanan udara bakal ada efek yang menyebabkan kemudi seperti tertarik.
Hal yang disarankan yakni tetap memegang kemudi dengan kuat sambil berusaha menjaganya tetap di jalur aman.
"Ikuti saja mobilnya melaju sampai melambat sendiri sambil perhatikan sekeliling untuk menjaga jarak kemudian menepi di tempat aman. Jangan pernah injak pedal apalagi ngerem mendadak kemudian pedalnya dilepas, itu efeknya mobil bisa terbalik," kata dia.
Menurut Sony, pengemudi juga sebaiknya selalu memperhatikan batas kecepatan saat melaju. Efek ban pecah di jalan bisa semakin sulit diatasi saat kecepatan tinggi.
"Karena apa? Saat bermasalah pada roda seperti ban pecah atau apa, mobil masih mudah dikendalikan. Mobil mudah dikendalikan saat mengalami masalah pada ban saat kecepatan maksimal 55 km per jam. Itu dari pengalaman saya," kata Sony.