Gaza Kelaparan Sementara Harga Pangan Naik 40 Kali Lipat
RIAU24.COM - Di tengah perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Gaza, pasukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menargetkan banyak orang selama penyaluran bantuan kemanusiaan.
Pada hari Minggu (20 Juli), setidaknya 73 orang tewas, 51 di antaranya sedang menunggu bantuan kemanusiaan.
Tidak hanya itu, lebih dari 60 orang terluka ketika pasukan Israel menembaki warga Palestina yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di wilayah Al-Sudaniya di Kota Gaza.
Lebih dari itu, beberapa insiden terjadi di mana banyak orang meninggal akibat malnutrisi dan kelaparan di Gaza, termasuk anak-anak.
Sementara itu, Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mengatakan pada hari Minggu bahwa organisasi tersebut menerima banyak pesan yang meminta bantuan dan makanan setiap hari.
UNRWA menggunakan platform media sosial X dan mengunggah salah satu pesan dari seorang warga Gaza yang mencari makanan untuk anak-anaknya.
"Saya sudah mencari sesuatu untuk memberi makan anak-anak saya, tetapi tidak ada apa-apa," demikian bunyi pesan tersebut.
Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan, "Pesan SOS datang setiap hari dari rekan-rekan UNRWA kami yang kelaparan. Bagaimana mungkin seseorang menanggapi pesan-pesan keputusasaan seperti itu? Sungguh memalukan & rasa ketidakberdayaan saya berlipat ganda."
"Semuanya buatan manusia, tanpa hukuman sama sekali," tambahnya.
Makanan tersedia hanya beberapa kilometer jauhnya.
UNRWA sendiri memiliki persediaan yang cukup di luar Gaza untuk seluruh penduduk selama 3 bulan ke depan.
“Kami belum diizinkan membawa bantuan apa pun sejak 2 Maret. Kemauan politik dibutuhkan. Tidak bertindak adalah bentuk keterlibatan dan membuat kita kehilangan rasa kemanusiaan," tambah Lazzarini.
Jatah makanan yang sangat mahal
Organisasi tersebut juga mengungkapkan bahwa harga pangan telah meningkat 40 kali lipat di Gaza.
Sementara itu, di luar Gaza, di gudang-gudang, UNRWA memiliki cukup makanan untuk seluruh penduduk selama lebih dari tiga bulan.
UNRWA juga berbagi jatah makanan dengan harga saat ini.
Tagihan tersebut tertanggal 21 Juli 2025 dan menyebutkan harga 1 kilogram lentil seharga $23, 1 kilogram tepung seharga $30, 1 kilogram beras seharga $30, dan 1 kilogram gula seharga $100.
Menurut laporan PBB pekan lalu, setidaknya 875 orang dipastikan tewas saat mencoba mencari makanan.
(***)