Terima Suap Rp627 Miliar, Eks Menteri Pertanian China Divonis Mati

Rizka 2 Oct 2025, 11:52
Tang Renjian
Tang Renjian

RIAU24.COM Mantan Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan China, Tang Renjian, dijatuhi hukuman mati oleh hakim.

Hukuman itu diberikan karena Tang Renjian terbukti menerima suap uang tunai dan properti senilai lebih dari 268 juta yuan (Rp627,3 miliar).

Vonis tegas ini dijatuhkan oleh pengadilan tinggi di Provinsi Jilin, wilayah timur laut China, pada Minggu (28/9). Meskipun Tang menerima vonis mati, pengadilan memberikannya penangguhan hukuman selama dua tahun, sebuah prosedur yang umum dalam sistem peradilan China sebelum eksekusi benar-benar dilaksanakan.

Keputusan ini secara jelas memperingatkan pejabat tinggi lainnya mengenai konsekuensi fatal dari tindak pidana korupsi.

Kantor berita resmi China, Xinhua, melaporkan Tang Renjian terbukti menyalahgunakan kewenangannya saat menjabat sebagai menteri.

Ia memanfaatkan posisinya secara tidak semestinya untuk memfasilitasi dan memperkaya pihak lain.

Suap tersebut diterima sebagai imbalan atas kemudahan yang ia berikan dalam berbagai urusan vital, termasuk operasional bisnis, kontrak proyek, dan pengaturan pekerjaan.

Bukti yang diajukan ke pengadilan menunjukkan bahwa Tang terbukti menerima uang tunai dan sejumlah barang berharga yang total nilainya mencapai angka Rp627 miliar.

Jumlah suap sebesar ini menempatkan kasus Tang sebagai salah satu kasus korupsi terbesar yang melibatkan pejabat tinggi dalam beberapa tahun terakhir di China.

Kasus Tang Renjian sebenarnya mulai terungkap sejak Mei tahun lalu. Saat itu, Badan Pengawas Antikorupsi Partai Komunis China mengumumkan bahwa Tang tengah diselidiki atas dugaan pelanggaran disiplin dan hukum.

Meskipun pada waktu itu ia masih menjabat, sekitar empat bulan kemudian, Tang resmi dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan China.

Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, China memang menerapkan hukuman yang sangat keras bagi para pelaku korupsi, suap, dan kejahatan ekonomi sejenisnya, terutama yang melibatkan pejabat tinggi pemerintah.

Sejumlah analis politik internasional menilai bahwa kampanye antikorupsi yang digalakkan oleh Xi Jinping sejak ia berkuasa telah berhasil secara signifikan dalam membenahi pemerintahan dan memperketat disiplin di seluruh jajaran partai.

Vonis mati yang dijatuhkan kepada mantan menteri sekelas Tang Renjian ini menjadi sinyal kuat bahwa Beijing tidak akan mentoleransi penyelewengan kekuasaan, berapapun tingginya jabatan seseorang.

Kebijakan ini menegaskan komitmen China untuk memelihara integritas sistem dan memberikan efek jera maksimal bagi siapapun yang mencoba meraup keuntungan ilegal melalui jalur suap dan korupsi.