Studi: Dehidrasi dan Stres Saling Terkait Satu Sama Lain

Amastya 3 Oct 2025, 10:28
Gambar representatif /freepik
Gambar representatif /freepik

RIAU24.COM - Apakah Anda sering merasa tegang, gelisah, atau cemas tanpa alasan yang jelas? Sebuah studi baru menunjukkan bahwa penyebabnya mungkin sesederhana asupan air Anda.

Para peneliti menemukan bahwa dehidrasi dapat memicu lonjakan kortisol, hormon stres utama tubuh, yang membuat Anda merasa stres bahkan ketika tidak ada ancaman langsung.

Studi yang menghubungkan stres dan hidrasi

Temuan yang dipublikasikan di Journal of Applied Physiology pada 3 September 2025 ini mengungkapkan bahwa orang yang kurang minum air mengalami lonjakan kortisol yang jauh lebih tinggi selama situasi stres.

Partisipan yang mengonsumsi kurang dari 1,5 liter cairan setiap hari menunjukkan kadar kortisol lebih dari 50% lebih tinggi dibandingkan mereka yang terhidrasi dengan cukup.

Menariknya, kelompok yang kurang terhidrasi tidak selalu merasa lebih haus, tetapi tes laboratorium menunjukkan urin yang lebih gelap, kadar vasopresin (hormon pengatur air) yang lebih tinggi, dan respons stres yang berlebihan.

Vasopresin, meskipun penting untuk menghemat air, juga merangsang pelepasan kortisol, menciptakan siklus stres biologis.

Apa yang membuat stres ini berbahaya?

Kortisol pada dasarnya tidak buruk, ia membantu tubuh merespons stres akut.

Namun, ketika kadar kortisol tetap tinggi secara kronis, hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, depresi, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Studi ini menyoroti bahwa hidrasi berperan langsung dalam memodulasi respons stres ini.

Berapa banyak air yang sebenarnya Anda butuhkan?

Diyakini bahwa seseorang harus mengonsumsi setidaknya 2,5 liter air setiap hari.

Atlet dan individu yang aktif secara fisik mungkin membutuhkan tambahan 1-2 liter, tergantung pada tingkat aktivitas mereka.

Cara termudah untuk memantau hidrasi adalah dengan memeriksa warna urine: kuning pucat berarti Anda terhidrasi dengan baik, sementara kuning tua menandakan perlunya lebih banyak cairan.

Cara lain adalah dengan mengalikan berat badan Anda (dalam kilogram) dengan enam untuk memperkirakan kebutuhan air harian.

Namun, minum berlebihan juga tidak disarankan, karena air yang berlebihan dapat menghilangkan mineral dan vitamin penting, yang dapat menyebabkan kekurangan dan keinginan untuk minum.

Minum secukupnya sangatlah penting.

Hidrasi lebih dari sekadar dehidrasi

Studi ini memperkuat bukti yang berkembang bahwa hidrasi lebih dari sekadar mencegah mulut kering atau kelelahan.

Asupan air yang cukup juga meningkatkan fungsi kognitif dan suasana hati, serta mengatur metabolisme dan peradangan.

Hidrasi yang tepat juga mengurangi risiko masalah kardiovaskular dan ginjal.

Bahkan dehidrasi ringan—hanya kehilangan 1-2% cairan tubuh—dapat mengganggu perhatian, ingatan, dan ketajaman mental.

Tips untuk tetap terhidrasi dan bebas stres

Usahakan untuk meminumnya secara bertahap sepanjang hari alih-alih meminum dalam jumlah banyak sekaligus.

Sertakan makanan yang menghidrasi seperti mentimun, semangka, dan jeruk.

Sesuaikan asupan Anda saat cuaca panas, saat berolahraga, atau dalam situasi stres.

Hindari soda manis sebagai pengganti cairan. Teh herbal, sup, dan air putih adalah pilihan yang lebih baik.

Jadi, lain kali Anda merasa gelisah tanpa sebab yang jelas, segelas air mungkin bisa menjadi pelepas stres yang tidak Anda ketahui bahwa Anda membutuhkannya.

(***)