Iran Tawarkan Mediasi Saat Ketegangan Perbatasan Pakistan-Afghanistan Meningkat
RIAU24.COM - Iran pada hari Minggu (12 Oktober) mendesak pengekangan diri seiring meningkatnya ketegangan antara negara tetangga, Pakistan, dan Afghanistan.
Dalam sebuah unggahan di X, Kementerian Luar Negeri Iran, sembari menyerukan pengekangan diri, menyuarakan keprihatinan atas perkembangan terkini antara Islamabad dan Kabul.
Menekankan pentingnya saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan nasional masing-masing negara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baqaei, mengatakan Teheran siap bertindak sebagai mediator untuk membantu menyelesaikan ketegangan lintas batas antara Pakistan dan Afghanistan.
Hal ini terjadi setelah Afghanistan dan Pakistan pada hari Minggu sebelumnya mengklaim bahwa puluhan tentara masing-masing tewas dalam bentrokan sengit di perbatasan semalam.
Pertempuran tersebut menyusul serangan pasukan Taliban terhadap pasukan Pakistan Sabtu malam, yang disebut Kabul sebagai balasan atas serangan udara yang dilancarkan oleh tentara Pakistan di Kabul.
Pakistan belum secara resmi mengakui serangan tersebut tetapi bersikeras bahwa mereka memiliki hak untuk mempertahankan diri dari militansi yang direncanakan dari wilayah Afghanistan.
Laporan korban yang saling bertentangan
Kedua pihak memberikan angka yang berbeda. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengklaim 58 tentara Pakistan tewas dan sekitar 30 lainnya luka-luka, sementara sembilan pejuang Taliban tewas.
Militer Pakistan mengatakan 23 tentaranya dan lebih dari 200 pasukan yang berafiliasi dengan Taliban tewas.
Ketegangan meningkat di kedua belah pihak
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk apa yang disebutnya sebagai ‘provokasi’ oleh Afghanistan, dan memperingatkan, “tidak akan ada kompromi terhadap pertahanan Pakistan, dan setiap provokasi akan ditanggapi dengan respons yang kuat dan efektif.”
Beberapa penyeberangan perbatasan ditutup pada hari Minggu, dan pasukan tambahan dikerahkan di Torkham, penyeberangan utama antara Kabul dan Islamabad.
Para pejabat mengatakan tidak ada bentrokan lebih lanjut yang dilaporkan di sana pada Minggu pagi.
Militansi telah meningkat di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut, sejak penarikan pasukan pimpinan AS dari Afghanistan pada tahun 2021 dan kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan.
Sebagian besar serangan terkait dengan Taliban Pakistan (TTP), yang menurut Islamabad beroperasi dengan dukungan dari otoritas Taliban Afghanistan.
Dari Januari hingga 15 September tahun ini, lebih dari 500 orang — termasuk 311 tentara dan 73 polisi — tewas dalam serangan di wilayah perbatasan.
Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, mengatakan perundingan untuk mengekang dukungan Taliban terhadap TTP telah gagal, dan menambahkan, “sudah cukup.”
(***)