Ketika Donald Trump Mengancam Rusia dengan Rudal Jarak Jauh Tomohawk

Amastya 13 Oct 2025, 13:39
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin/ net
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin/ net

RIAU24.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengancam Rusia dengan memasok rudal jelajah jarak jauh Tomahawk ke Ukraina.

Ketika ditanya apakah ada kemungkinan pengiriman Tomahawk ke Ukraina untuk meningkatkan tekanan pada pemerintahan Vladimir Putin, Trump berkata, "Kita lihat saja nanti mungkin saja, dan hal itu akan menjadi langkah agresi baru dalam perang Ukraina dengan Rusia.”

Saat terbang dengan Air Force One menuju Israel, Trump berkata, "Saya mungkin akan berkata, 'Begini: jika perang ini tidak kunjung berakhir, saya akan mengirim mereka Tomahawk.' Tomahawk adalah senjata yang luar biasa, senjata yang sangat ofensif. Dan sejujurnya, Rusia tidak membutuhkannya."

"Saya mungkin akan memberi tahu mereka bahwa jika perang belum berakhir — kita mungkin saja melakukannya. Mungkin tidak, tetapi kita mungkin melakukannya. Saya pikir ini pantas untuk diangkat," tambahnya.

Moskow bereaksi terhadap pernyataan Trump

Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran Moskow tentang kemungkinan AS memasok rudal Tomahawk ke Ukraina, yang dapat meningkatkan eskalasi perang lebih lanjut.

Berbicara kepada televisi pemerintah Rusia, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan, "topik Tomahawk sangat memprihatinkan."

Ia menambahkan, "Saat ini benar-benar momen yang sangat dramatis mengingat ketegangan meningkat dari semua pihak."

Vladimir Putin secara teratur memperingatkan AS agar tidak memasok senjata jarak jauh ke Ukraina karena akan melewati garis merah dan menyebabkan permusuhan lebih lanjut.

Jangkauan dan kemampuan rudal Tomohawk

Rudal jelajah subsonik bertenaga jet yang tahan segala cuaca ini memiliki jangkauan 2.500 km (1.500 mil), yang menempatkan Moskow dalam jangkauan Ukraina.

Desain rudal ini membuatnya kompatibel dengan berbagai hulu ledak, termasuk hulu ledak berdaya ledak tinggi, submunisi, dan penghancur bunker.

Rudal ini dapat menargetkan ancaman secara tepat, bahkan di wilayah udara yang dijaga ketat dan dapat diluncurkan dari kapal permukaan atau kapal selam.

(***)