Perdamaian di Ukraina Setelah Gaza? Zelensky akan Bertemu Trump di Washington Minggu Ini

Amastya 14 Oct 2025, 12:42
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/ AFP
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/ AFP

RIAU24.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Senin (13 Oktober) bahwa ia akan mengunjungi Washington untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump minggu ini.

Ia menambahkan bahwa kedua pemimpin akan membahas pertahanan udara dan cara-cara untuk memberikan tekanan lebih besar kepada Rusia agar mengakhiri konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II.

Pemimpin Ukraina tersebut memuji gencatan senjata yang luar biasa di Gaza, dan berharap Trump juga dapat menjadi penengah perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Pernyataan tersebut muncul setelah Zelensky melakukan dua panggilan telepon dengan Trump, di mana kedua pemimpin membahas tantangan yang dihadapi Ukraina setelah Rusia menargetkan infrastruktur energi negara itu.

"Kami membahas beberapa isu sensitif. Pembicaraan itu belum cukup, meskipun substantif," ujar Zelensky saat menjamu diplomat tertinggi Uni Eropa, Kaja Kallas, di Kyiv.

Zelensky menambahkan bahwa ia berencana untuk mengadakan lebih banyak pertemuan dengan perusahaan militer AS, senator, dan anggota kongres.

“Topik utamanya adalah pertahanan udara dan kemungkinan kita untuk menekan Rusia,” ujarnya.

“Delegasi Ukraina, termasuk Perdana Menteri Yulia Svyrydenko serta kepala kantor kepresidenan dan dewan keamanan nasional, dan perwakilan diplomatik, telah berangkat ke AS,” kata pemimpin Ukraina.

Sebelumnya, Zelensky mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial, “Ketika perdamaian tercapai di satu belahan dunia, hal itu membawa lebih banyak harapan bagi perdamaian di kawasan lain.”

Ia menambahkan, “Jika gencatan senjata dan perdamaian telah tercapai di Timur Tengah, kepemimpinan dan tekad para aktor global tentu juga dapat bermanfaat bagi kita, di Ukraina.”

Sebelumnya pada hari Senin (13 Oktober), Hamas membebaskan semua 20 sandera Israel yang masih hidup yang ditawan di Gaza dengan imbalan sekitar 250 tahanan Palestina dan 1.700 warga Gaza berdasarkan kesepakatan damai yang ditengahi oleh Trump.

(***)