Lituania akan Tembak Jatuh Balon Penyelundupan dari Belarus
RIAU24.COM - Lituania pada hari Senin (27 Oktober) mengizinkan pasukannya untuk menembak jatuh balon-balon penyelundup yang menyeberang dari Belarus, menyebut insiden tersebut sebagai ‘serangan hibrida’ yang bertujuan untuk mengganggu stabilitas negara.
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Inga Ruginienė mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil setelah serbuan berulang kali oleh balon-balon yang membawa rokok selundupan dari Belarus, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, yang memaksa pihak berwenang untuk menutup bandara Vilnius empat kali pekan lalu dan menutup sementara perlintasan perbatasan.
Tindakan paling ketat terhadap negara sekutu Putin
Berbicara dalam konferensi pers, Ruginienė mengungkapkan, "Hari ini kami telah memutuskan untuk mengambil langkah-langkah yang paling ketat, tidak ada cara lain."
Ia menambahkan bahwa pemerintahnya mungkin juga akan menggunakan Pasal 4 perjanjian pendirian NATO, yang mewajibkan konsultasi ketika suatu negara anggota merasa keamanannya terancam.
Sementara pejabat Lithuania mengatakan balon-balon itu diluncurkan oleh penyelundup, mereka menuduh presiden Belarus, Alexander Lukashenko—sekutu dekat pemimpin Rusia Vladimir Putin—menutup mata.
Perdana Menteri menggambarkan situasi tersebut sebagai bagian dari pola yang lebih luas dari ‘serangan hibrida,’ sebuah istilah yang digunakan di seluruh Eropa untuk menggambarkan campuran taktik perang militer, ekonomi, dan informasi Rusia.
Sebagai tanggapan, Lituania telah menutup sebagian besar perlintasan perbatasannya dengan Belarus, hanya mengizinkan diplomat dan warga negara Uni Eropa yang kembali ke negara asal.
Gangguan ini telah menimbulkan masalah besar bagi para pelancong dan maskapai penerbangan, dengan puluhan penerbangan dialihkan atau dibatalkan pada hari Jumat dan Sabtu setelah munculnya balon-balon selundupan.
Kekhawatiran terhadap 'serangan hibrida' Rusia meningkat
Ketegangan di perbatasan muncul di tengah kekhawatiran lain tentang aktivitas militer Rusia.
Kementerian Pertahanan Lituania mengatakan sebuah jet tempur Sukhoi SU-30 Rusia dan sebuah pesawat tanker IL-78 sempat memasuki wilayah udara Lituania Kamis lalu dari eksklave Rusia Kaliningrad, terbang sekitar 700 meter ke dalam wilayah negara itu selama kurang lebih 18 detik, kemungkinan saat latihan pengisian bahan bakar udara.
Vilnius memanggil kuasa usaha Rusia untuk mengajukan ‘protes keras,’ menuntut penjelasan dan jaminan bahwa negara akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah insiden serupa terulang.
Moskow membantah melakukan kesalahan apa pun, mengklaim pesawatnya tidak melanggar batas wilayah negara lain dan bahwa semua penerbangan dilakukan dengan kepatuhan ketat terhadap peraturan wilayah udara.
(***)