Bentrokan Perbatasan Afghanistan-Pakistan: Kabul Mengatakan Gencatan Senjata Masih Berlaku
RIAU24.COM - Setelah putaran terakhir perundingan damai Afghanistan-Pakistan di Istanbul berakhir pada Sabtu (8 November), Kabul telah mengeluarkan peringatan keras kepada Islamabad, menuduhnya menghalangi kemajuan dan bertindak tidak bertanggung jawab meskipun ada upaya mediasi oleh Turki dan Qatar dalam bentrokan perbatasan.
Emirat Islam Afghanistan, Zabihullah Mujahid, mengeluarkan pernyataan resmi dan menyampaikan rasa terima kasih kepada Republik Turki dan Negara Qatar atas kesediaan mereka untuk menjadi tuan rumah bagi upaya mediasi tersebut.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa perwakilan Afghanistan telah menghadiri diskusi dengan itikad baik dan dengan wewenang yang sesuai pada tanggal 6 dan 7 November.
Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa Kabul mengharapkan Pakistan untuk menangani masalah ini secara serius dan konstruktif.
Sementara itu, pernyataan tersebut juga mengklaim bahwa Pakistan menunjukkan sikap yang tidak bertanggung jawab dan tidak kooperatif.
Pakistan juga berusaha menyerahkan semua tanggung jawab terkait keamanannya kepada pemerintah Afghanistan.
"Selama diskusi, pihak Pakistan berusaha mengalihkan semua tanggung jawab keamanannya kepada pemerintah Afghanistan, sementara tidak menunjukkan kesediaan untuk bertanggung jawab atas keamanan Afghanistan maupun keamanannya sendiri," tulis Zabihullah Mujahid di media sosial.
"Sikap delegasi Pakistan yang tidak bertanggung jawab dan tidak kooperatif tidak membuahkan hasil apa pun," ujarnya, seraya menambahkan, "Pakistan akan terus menggunakan semua opsi yang diperlukan untuk menjaga keamanan rakyat dan kedaulatannya."
Apa yang sedang terjadi?
Bentrokan besar meletus antara pasukan Pakistan dan Afghanistan di beberapa wilayah perbatasan kedua negara.
Kedua belah pihak mengklaim telah merebut dan menghancurkan pos-pos perbatasan.
Juru bicara pemerintahan Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan setidaknya 58 tentara Pakistan tewas dalam serangan ‘balasan’ pada hari Sabtu (11 Oktober). Insiden ini terjadi dua hari setelah dua ledakan terjadi di Afghanistan.
Ketegangan antara kedua negara ini disebut sebagai bentrokan perbatasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, pihak berwenang Pakistan mengklaim 23 tentara mereka tewas, sementara pasukan Islamabad menewaskan 200 anggota Taliban dan ‘teroris’ yang berafiliasi dengannya.
Pemerintah Taliban menuduh Pakistan berada di balik pengeboman di Kabul dan provinsi Paktika di tenggara dua hari lalu.
Pemerintah Shehbaz Sharif tidak membantah maupun mengonfirmasi tuduhan tersebut.
(***)