Topan Super Fung-wong Hantam Filipina: 2 Orang Tewas dan Lebih dari 1 Juta Orang Dievakuasi

Amastya 10 Nov 2025, 11:10
Topan Super Fung-wong diperkirakan akan mendarat di pesisir timur Filipina/ AFP
Topan Super Fung-wong diperkirakan akan mendarat di pesisir timur Filipina/ AFP

RIAU24.COM Topan Super Fung-wong mendarat di pesisir timur Filipina pada hari Minggu, demikian dikonfirmasi oleh layanan cuaca nasional.

Sebelum Topan tersebut mendarat di pesisir timur negara tersebut, lebih dari satu juta orang telah dievakuasi, dan setidaknya dua orang dilaporkan meninggal dunia.

Menurut AFP, badan meteorologi negara melaporkan bahwa badai dahsyat tersebut, yang radiusnya mencakup hampir seluruh Filipina, mendarat di Provinsi Aurora di Pulau Luzon pada pukul 21.10 (13.10 GMT).

Fung-wong diperkirakan akan menimbulkan angin kencang dan hujan deras di sebagian besar wilayah negara tersebut, yang masih dilanda Topan Kalmaegi yang merenggut lebih dari 220 nyawa pekan lalu.

Filipina mengonfirmasi dua kematian akibat Topan

Pada hari Minggu, salah satu provinsi di Filipina tengah yang telah dilanda bencana mencatat kematian pertama akibat topan Fung-wong.

Sementara itu, Tim Penyelamat Juniel Tagarino di Kota Catbalogan menyatakan bahwa jenazah seorang perempuan berusia 64 tahun yang sedang berusaha mengungsi ditemukan di bawah reruntuhan dan pohon tumbang.

"Tadi malam, anginnya sangat kencang dan hujannya deras... Menurut keluarganya, dia mungkin lupa sesuatu dan kembali ke dalam rumah," kata Tagarino, lapor AFP.

Ia juga menambahkan bahwa kerabatnya hanya berjarak 50 meter (55 yard) ketika mereka menyadari bahwa dia hilang.

Tak lama kemudian, kantor pertahanan sipil mengonfirmasi kematian kedua, seorang pria yang tenggelam dalam banjir bandang di Pulau Catanduanes.

Di Provinsi Aurora, tempat mata badai diperkirakan akan mencapai daratan, pegawai pemerintah daerah Aries Ora terlihat memperkuat rumahnya di kota Dipaculao dengan lembaran baja dan papan kayu.

"Yang benar-benar kami takutkan adalah pendaratan diperkirakan terjadi pada malam hari. Tidak seperti topan-topan sebelumnya, kami tidak akan bisa melihat dengan jelas pergerakan angin dan apa yang terjadi di sekitar kami," ujar pria berusia 34 tahun itu kepada AFP.

(***)