Donald Trump Menerima al-Sharaa Suriah di Gedung Putih: 5 Hal Penting dari Pertemuan Bersejarah

Amastya 11 Nov 2025, 14:58
Trump menerima al-Sharaa Suriah di Gedung Putih/ AFP
Trump menerima al-Sharaa Suriah di Gedung Putih/ AFP

RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump menjamu Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa dalam pertemuan bersejarah pada hari Senin (10 November) di Gedung Putih.

Presiden Amerika tersebut berjanji akan melakukan segala yang ia bisa untuk menjadikan Suriah sukses.

Ia adalah orang yang sama yang sebelumnya dikenai sanksi oleh Washington sebagai teroris asing. Ia adalah mantan komandan al-Qaeda.

Al-Sharaa berkuasa setelah menggulingkan pemimpin otokratis Bashar al-Assad tahun ini.

Sejak itu, presiden Suriah sibuk berkeliling dunia dan menampilkan dirinya sebagai politisi moderat.

Salah satu prioritas utamanya dalam kunjungan ke AS adalah mendorong pencabutan sanksi AS yang paling keras.

Setelah pertemuan tertutup dengan Trump, Departemen Keuangan AS mengumumkan perpanjangan 180 hari penangguhan penegakan sanksi Caesar.

Berikut adalah 5 poin utama dari pertemuan tersebut:

1. Trump bertemu dengan pemimpin berusia 43 tahun itu untuk pertama kalinya di Washington, enam bulan setelah pertemuan pertama mereka di Arab Saudi.

Di Arab Saudi, Trump berjanji akan mencabut sanksi terhadapnya.

Hal ini terjadi hanya beberapa hari setelah AS menyatakan bahwa ia bukan lagi, ‘Teroris Global yang Ditunjuk Khusus.’

2. Al-Sharaa pernah dihargai $10 juta oleh AS untuk kepalanya.

Pemimpin Suriah itu memasuki Gedung Putih melalui pintu samping, tempat para wartawan hanya bisa melihat sekilas, alih-alih melalui pintu utama Sayap Barat, tempat kamera sering merekam Trump sedang menyapa para VIP.

3. Trump, dalam jumpa pers, menyebut al-Sharaa sebagai ‘pemimpin yang kuat’ dan menambahkan, "kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menjadikan Suriah sukses."

4. “Suriah baru-baru ini menandatangani deklarasi kerja sama politik dengan ‘Koalisi Global untuk Mengalahkan ISIS’ yang dipimpin AS,” kata menteri informasi Suriah dalam sebuah postingan di X setelah pertemuan tersebut.

5. Hanya beberapa jam sebelum pertemuan, dua rencana terpisah ISIS dilaporkan untuk membunuh al-Sharaa.

Al-Sharaa dan perubahan politiknya yang dramatis

Al-Sharaa bergabung dengan al-Qaeda di Irak sekitar masa invasi pimpinan AS tahun 2003 dan menghabiskan bertahun-tahun di penjara AS di sana.

Kemudian, ia kembali ke Suriah dan bergabung dengan pemberontakan melawan Assad.

Pada tahun 2013, AS menetapkan Sharaa, yang saat itu dikenal sebagai Abu Mohammad al-Golani, sebagai teroris karena hubungannya dengan al-Qaeda.

Al-Sharaa memutuskan hubungannya dengan kelompok teror tersebut pada tahun 2016.

Pada bulan Desember tahun ini, AS menghapus hadiah untuknya.

(***)