Komite Reformasi Polri diyakini Bukan Sekadar Pembenahan Institusi Kepolisian
RIAU24.COM - Pengamat politik Selamat Ginting meyakini pembentukan Komite Percepatan Reformasi Polri oleh Presiden Prabowo Subianto memiliki dimensi strategis dan politis yang kuat.
Artinya, Komite Percepatan Reformasi Polri bukan sekadar langkah teknis untuk memperbaiki institusi kepolisian, dikutip dari rmol.id, Kamis, 13 November 2025.
"Serta sebagai respon strategis terhadap krisis kepercayaan publik terhadap lembaga kepolisian," ujarnya.
Langkah ini juga menjadi cara Prabowo memperkuat citra dirinya sebagai pemimpin.
"Upaya kedua adalah memperkuat figur Prabowo sebagai pemimpin yang membawa agenda reformasi kelembagaan atau institusional," sebutnya.
Tambahnya, pembentukan komite ini juga memiliki makna struktural.
Yakni sebagai mekanisme kontrol pemerintah terhadap institusi kepolisian, sekaligus bukti keseriusan negara dalam menata kembali kepercayaan publik.
Meskipun seperti itu dia membaca adanya dimensi persiapan politis jangka panjang menjelang Pemilu 2029.