Tentara Pakistan Membunuh 30 Militan di Dekat Perbatasan Afghanistan

Amastya 21 Nov 2025, 14:19
Gambar representatif /AFP
Gambar representatif /AFP

RIAU24.COM - Pasukan keamanan Pakistan menewaskan 30 militan dalam beberapa operasi di dekat perbatasannya dengan Afghanistan dalam beberapa hari terakhir, AFP melaporkan, mengutip pernyataan Angkatan Darat Pakistan.

Dua puluh tiga militan tewas dalam penggerebekan di distrik Kurram, provinsi Khyber Pakhtunkhwa, pada hari Rabu, dan terkait dengan Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) atau kelompok afiliasinya, ungkap militer dalam sebuah pernyataan.

Militer juga menuduh India mendukung mereka dalam mengatur serangan di dalam negeri, sebuah klaim yang dibantah oleh New Delhi.

Operasi ini dilakukan kurang dari seminggu setelah serangan bom bunuh diri mematikan di luar pengadilan distrik G-11 Islamabad, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai lebih dari 30 orang.

Dalam pernyataan lanjutan, militer menyatakan telah menewaskan tujuh militan dalam tiga operasi terpisah di distrik Mohmand, Lakki Marwat, dan Tank di provinsi Khyber Pakhtunkhwa pada 18-19 November.

"Pakistan akan terus berupaya sekuat tenaga untuk memberantas ancaman terorisme yang disponsori dan didukung asing dari negara ini," demikian pernyataan militer.

Islamabad telah berulang kali menuduh pemerintah Taliban Afghanistan melindungi teroris, khususnya anggota TTP, yang dituding berada di balik berbagai serangan mematikan di Pakistan.

Kabul membantah tuduhan tersebut, menegaskan bahwa keamanan internal Pakistan bukanlah tanggung jawab Afghanistan.

Hubungan antara Islamabad dan Afghanistan mengalami penurunan tajam belakangan ini, dan perselisihan mengenai Garis Durand mengakibatkan pertikaian berkala antara kedua negara.

Deportasi massal warga negara Afghanistan, yang telah tinggal di Pakistan selama beberapa dekade, juga semakin mempererat hubungan.

Perundingan damai Istanbul, setelah bentrokan mematikan di perbatasan pada bulan Oktober, yang menewaskan lebih dari 70 orang di kedua belah pihak, telah berakhir tanpa kesepakatan apa pun, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan atas kegagalan negosiasi untuk memulihkan ketenangan di garis Durand dan menegakkan gencatan senjata yang rapuh.

(***)